Dikalahkan New York, Hong Kong Tidak Lagi Jadi Distrik Perbelanjaan Termahal di Dunia

Sebelumnya, Tsim Sha Tsui di Hong Kong telah di Distrik Perbelanjaan Termahal di Dunia sejak 2019.

oleh Asnida Riani diperbarui 24 Nov 2022, 12:03 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2022, 12:03 WIB
Pemasangan Papan di New York
Seorang perempuan melewati Saks Fifth Avenue yang dipasangi papan pelindung di Fifth Avenue di New York, Amerika Serikat pada 1 November 2020. Langkah itu dilakukan saat para peretail berupaya melindungi properti dari penjarahan atau kerusuhan lainnya dalam beberapa hari mendatang (Xinhua/Wang Ying)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah lama sejak wisata belanja jadi salah satu pesona Hong Kong. Namun, daerah administratif khusus ini harus mengakui keunggulan New York, Amerika Serikat (AS) sebagai distrik perbelanjaan termahal di dunia tahun ini.

Melansir SCMP, Kamis (24/11/2022), pergeseran titel ini terjadi di tengah perlambatan ekonomi dan kurangnya pengunjung internasional karena COVID-19 ke Hong Kong, menurut perusahaan real estat global Cushman & Wakefield. Fifth Avenue di Manhattan menggantikan distrik Tsim Sha Tsui Hong Kong di peringkat pertama sejak 2019, membuatnya terseser ke posisi ke-2.

Sementara, Via Montenapoleone di Milan berada di peringkat ketiga. Sewa rata-rata di Fifth Avenue atas sendiri melonjak 14 persen jadi dua ribu dolar AS (sekitar Rp31,3 juta) per kaki persegi pada kuartal ketiga, dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi.

Sementara, Tsim Sha Tsui turun 41 persen jadi 1.436 dolar AS (sekitar Rp22,5 juta) per kaki persegi pada periode yang sama, menurut laporan tersebut. Pihaknya disebut telah melacak sewa ritel berdasarkan distrik di 92 kota sejak 1988.

Tsim Sha Tsui melihat harga sewa turun lima persen dari tahun ke tahun karena pengecer di kota itu berjuang di tengah pembatasan COVID-19 dan jumlah pengunjung yang tertekan sementara perbatasan dengan China daratan tetap ditutup.

Sewa di distrik perbelanjaan utama Hong Kong lainnya, Causeway Bay, turun tujuh persen selama setahun terakhir dan 49 persen sejak sebelum pandemi jadi 1.292 dolar AS (sekitar Rp20,2 juta) per kaki persegi, menurut laporan itu.

Ini menempatkan Causeway Bay di tempat kedua di Asia-Pasifik di belakang Tsim Sha Tsui. Distrik tersebut tidak muncul dalam 10 besar dunia karena Cushman hanya mencantumkan satu distrik per kota.

Masuk 10 Besar

Kehidupan Sehari-hari Warga di Hong Kong
Para pejalan kaki yang mengenakan masker terlihat di Avenue of Stars di Distrik Tsim Sha Tsui, Hong Kong, pada 23 Februari 2020. Otoritas setempat telah menerapkan serangkaian langkah guna melindungi warga dari ancaman virus corona COVID-19. (Xinhua/Li Gang)

Direktur eksekutif dan kepala layanan ritel Cushman di Hong Kong, Kevin Lam, berkata, "Toko-toko kosong mendominasi di dua distrik perbelanjaan tradisional Hong Kong karena kedatangan turis daratan di Hong Kong masih pada tingkat yang sangat rendah."

"Dengan latar belakang, kami telah melihat perubahan bauran perdagangan di lokasi ritel utama," tambah Lam, mengutip transisi di Causeway Bay dari pengecer mewah ke toko yang melayani kebutuhan gaya hidup dan pengeluaran lokal.

Empat distrik perbelanjaan Asia-Pasifik lainnya muncul di 10 besar Cushman: Ginza Tokyo (ke-6), Pitt Street Mall Sydney (ke-8), Myeongdong Seoul (ke-9), dan Jalan Nanjing Barat Shanghai (ke-10). Secara global, rata-rata sewa di pasar ritel utama dunia telah pulih hingga enam persen di bawah tingkat pra-pandemi pada kuartal ketiga 2022, kata laporan itu.

Meski kawasan Asia-Pasifik belum pulih, sewanya sedikit pulih dari level terendah dan 12 persen di bawah level pra-pandemi. "Negara-negara di Asia-Pasifik mengambil pendekatan yang lebih ketat untuk perjalanan masuk dan beberapa dari mereka lebih bergantung pada konsumsi domestik," kata Rosanna Tang, direktur eksekutif dan kepala penelitian Cushman di Hong Kong.

 

Pelonggaran Kebijakan Perbatasan

Renang Lintas Pelabuhan di Hong Kong Diadakan Kembali Setelah Tiga Tahun
Penonton menyaksikan perlombaan renang melintasi Pelabuhan Victoria Hong Kong dari daerah Tsim Sha Tsui, Minggu (12/12/2021). Lomba renang tahunan itu diadakan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, setelah dibatalkan karena demonstrasi besar-besaran dan kemudian pandemi COVID-19. (Bertha WANG/AFP)

Awal bulan ini, Hong Kong akhirnya mengumumkan bahwa pihaknya telah melonggarkan kebijakan perbatasan mereka. Aturan terbaru sementara hanya berlaku untuk grup turis asing yang masuk ke negara itu.

Grup wisatawan asing yang datang ke Hong Kong dapat memasuki tempat-tempat wisata yang ditunjuk. Ini termasuk restoran, taman hiburan, dan museum sambil menjalani pengawasan medis tiga hari dalam pelonggaran lebih lanjut dari pembatasan COVID-19.

Saat kota bersiap kembali bergerak normal, 35 dari sekitar 510 sekolah dasar setempat juga telah mengajukan permohonan untuk melanjutkan kelas sehari penuh mulai 1 Desember 2022. Jika diizinkan, itu akan jadi pertama kali siswa sekolah dasar akan menghadiri sesi sehari penuh di sekolah sejak Agustus 2020.

Aturan baru untuk wisatawan, yang berlaku untuk grup yang ditemani pemandu wisata berlisensi, diumumkan pada Senin, 7 November 2022, dan akan diluncurkan bulan ini. Langkah itu dilakukan ketika pemerintah Hong Kong berupaya mencapai "keseimbangan antara risiko epidemi dan kebutuhan pembangunan ekonomi."

Disambut Baik

Ocean Park Hong Kong Dibuka Kembali
Wisatawan yang sedang menaiki kereta gantung di Ocean Park di Hong Kong, China selatan (15/9/2020). Taman hiburan ikonis Hong Kong, Ocean Park, mengatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan kembali operasi setelah lebih dari dua bulan ditutup sementara akibat merebaknya COVID-19. (Xinhua/Wang Shen)

Sektor perjalanan dan Otoritas Distrik Budaya Kowloon Barat, yang telah menyerukan pelonggaran aturan, menyambut baik langkah-langkah pelonggaran yang diusulkan. Pekerja di sektor pariwisata juga menyatakan harapan bahwa pembatasan lain akan dicabut nanti.

Freddy Yip Hing-ning, presiden Asosiasi Pemilik Agen Perjalanan Hong Kong, menyoroti belum ada kelompok wisata yang datang ke kota itu. "Butuh satu atau dua bulan untuk melihat hasilnya, karena negara-negara lain telah melonggarkan pembatasan bagi wisatawan," katanya.

Di bawah aturan yang direvisi, pelancong yang bergabung dengan perjalanan grup berlisensi akan segera diizinkan memasuki tempat wisata yang ditunjuk. Mereka juga dapat menikmati makanan mereka di area terpisah di tempat katering yang memenuhi persyaratan anti-epidemi khusus.

Agen perjalanan berlisensi juga akan diminta melakukan pra-registrasi rencana perjalanan grup wisata tersebut dengan Travel Industry Council of Hong Kong (TIC). Juga, wajib mematuhi pembatasan COVID-19 lainnya di kota tersebut.

Ketua TIC Gianna Hsu Wong Mei-lun berharap melihat tur kelompok yang lebih kecil, masing-masing sekitar 10 hingga 20 anggota, dari negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Filipina, Singapura dan Malaysia, ketika pengaturan baru pertama kali dimulai.

Infografis Kenali Gejalanya dan Jurus Redam Covid-19 Omicron XBB
Infografis Kenali Gejalanya dan Jurus Redam Covid-19 Omicron XBB (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya