Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 akan segera berakhir dengan pertandingan puncak terjadwal berlangsung akhir pekan ini. Selama penyelenggaraan, serba-serbi keseruan pesta sepak bola empat tahuan ini tidak hanya dilihat publik di dalam stadion, tapi juga di luar lapangan hijau.
Menambah panjang daftar sisi lain Piala Dunia, kisah Michael Conjusta, seorang seniman lepas berbasis di Doha, Qatar, bisa jadi salah satu yang disimak. Melansir Al Jazeera, Sabtu (17/12/2022), ia sedang menjalani harinya pada suatu sore di bulan Agustus ketika menerima pesan tawaran untuk melukis mural di stadion sepak bola selama Piala Dunia 2022.
Advertisement
Baca Juga
Pesan itu datang dari anggota Supreme Committee for Delivery & Legacy (SC), penyelenggara resmi turnamen. Tertegun, Conjusta menjawab dengan semangat, "Ya! Tentu saja."
Selain jadi pencapaian penting dalam portofolionya, proyek Piala Dunia pun menambah penghasilan Conjusta. Kepindahannya ke Qatar lebih dari 23 tahun lalu, setelah dipaksa keluar dari sekolah arsitektur, terutama untuk membantu menghidupi keluarganya yang beranggotakan tujuh orang di Filipina.
"Lukisan akrilik di atas kanvas hanyalah hobi, hasrat. Tapi sekarang saya mencari nafkah dari hobi itu. Itu membantu saya mendapatkan uang tambahan untuk menafkahi keluarga saya," kata Conjusta, anak bungsu dari enam bersaudara.
Ia menyambung, "Tiga dari mereka (saudara kandungnya) menderita diabetes dengan satu insulin … yang harga (pengobatannya) lebih dari seribu riyal (Rp4,1 juta) sebulan. Ayah saya meninggal ketika saya berusia dua tahun, jadi saya juga mendukung ibu saya."
Sejak saat itu, seniman Filipina ini telah melakukan banyak pekerjaan, termasuk mendekorasi rumah, mal, dan properti pemerintah. Sekarang, ia menganggap Doha sebagai rumah keduanya.
Â
Perjalanan Luar Biasa
Conjusta berkata, "Untuk waktu yang lama, saya tidak yakin ke mana arah hidup saya. Tapi, ketika saya melihat kembali apa yang telah saya capai dalam 24 tahun terakhir hingga hari ini, itu merupakan perjalanan yang luar biasa."
Rekomendasi untuk tugas di Piala Dunia, ia mengetahuinya kemudian, datang dari Kementerian Kebudayaan, Seni, dan Warisan Qatar. "Itu membuat saya sangat bahagia (bahwa) kementerian mengakui pekerjaan saya," kata dekorator dan pelukis interior berusia 44 tahun tersebut.
Ia menyambung, "Maksud saya, ada banyak seniman di sini, di Doha, seniman berbakat dari berbagai negara. Tapi saya adalah salah satu dari sedikit orang yang mereka pilih. Itu adalah kesenangan besar bagi saya."
Sebelum turnamen dimulai, Conjusta, yang telah tinggal di Doha sejak 1998, ingin jadi sukarelawan untuk acara sepak bola empat tahunan itu. Tapi, ia menganggap stres akan jadi "sakit kepala besar" di tengah komitmen pekerjaannya yang berkelanjutan.
Â
Advertisement
Tidak Bisa Ditolak
Namun, ketika tawaran dari komite tertinggi datang, itu adalah kesempatan yang "tidak bisa ditolak begitu saja." Karya Conjusta telah jadi salah satu dari banyak atraksi sampingan yang diintegrasikan ke dalam Piala Dunia Qatar 2022.
Ia ditugaskan melukis mural di sebagian besar pertandingan yang diadakan di Stadion Al Bayt dan Lusail, dua tempat terbesar yang menyelenggarakan pertandingan selama turnamen berlanngsung. Bekerja di dekat gerbang masuk, sang seniman membuat muralnya di atas kanvas menggunakan cat akrilik.
Mural biasanya berupa sketsa tim yang bermain pada hari itu, umumnya dilengkapi bendera nasional atau penanda budaya unik seperti hewan nasional. Menjaganya tetap segar, seniman ini mencoba memberi penghormatan pada turnamen tersebut dengan memikirkan ide-ide baru untuk permainan yang berbeda.
Dalam satu contoh, ia menggambar ilustrasi maskot Piala Dunia Laeeb. Karya Conjusta juga dapat ditemukan di sepanjang Corniche, promenade tepi laut dan tempat wisata utama di pusat Doha tempat ia ditugaskan pada hari-hari non-pertandingan.
Â
Â
Salah Satu Pemimpi
Tugas-tugas tersebut sejauh ini sensitif terhadap waktu, dengan seniman harus menyelesaikan mural dalam tiga hingga empat jam. Jadwal yang melelahkan ini membuat Conjusta tidak punya waktu atau energi, katanya, untuk berada di salah satu pertandingan yang berlangsung hanya beberapa ratus meter dari tempat ia bekerja.
Conjusta berkata, "Setelah orang-orang masuk ke dalam stadion, saya bersiap pulang dan beristirahat, menghindari kepadatan di metro."
Namun demikian, bulan lalu "sangat berharga," katanya, karena "banyak penonton menyimpan nomor ponsel saya, termasuk banyak warga Qatar lokal untuk proyek masa depan." "Orang-orang akan lewat ketika saya sedang bekerja dan ingin mengambil gambar, menandai saya di Instagram, dan menulis hal-hal yang sangat baik," tambahnya.
"Saya salah satu pemimpi itu," kata Conjusta, menyandingkan hidupnya dengan soundtrack Piala Dunia Dreamers yang dinyanyikan Jungkook BTS. "Saya mewujudkannya, karena saya percaya, melalui hasrat saya, saya dapat melakukan apa saja."
Advertisement