Liputan6.com, Jakarta - Adalah Lucero Vega, seorang model asal Meksiko yang terpaksa menjual gaun pengantin demi membayar pengobatan kanker payudara yang dideritanya. Vega gagal menikah setelah laki-laki pilihannya tahu ia didiagnosis menderita kanker payudara.
Melansir New York Post, Rabu, 18 Januari 2023, model berusia 24 tahun ini mengaku bahwa ia merasa dibuang oleh tunangannya dan mengakhiri hubungan mereka dalam waktu dua bulan setelah didiagnosis penyakit tersebut. Saat ini, ia berusaha menjual gaun pengantin model off shoulder yang dihiasi renda pada bagian atas dan bawahnya.
Advertisement
Baca Juga
Selain dijual secara konvensional, ia juga meluncurkan undian untuk gaun pengantin tersebut. Ada 500 tiket undian dengan harga 500 peso atau setara Rp405 ribu. Sementara, untuk mobil miliknya, yaitu VW Golf 2001, tersedia hanya 350 tiket dengan harga yang sama.
Pada saat bersamaan, Vega mengetahui bahwa ayahnya juga telah didiagnosis kanker kulit. Model itu dipaksa memulai perawatan kanker sendiri dan telah berjuang melalui sesi kemoterapi yang mengerikan sambil merawat patah hatinya.
Pada 23 Desember 2022, Vega telah menjalani kemoterapi terakhirnya, sebagaimana di bagikan akun Facebook-nya. Namun, perjalanannya masih panjang. Model itu masih harus menjalani operasi, radioterapi, dan penghambat hormon.
"Yang harus dipahami orang adalah bahwa (menderita) kanker, itu adalah proses (penyembuhan) yang sangat panjang,” ungkapnya.
Bekukan Sel Telur
Vega mengaku sedih karena gagal menikah dengan tunangannya. "Awalnya, saya merasakan hampa karena saya pikir (bisa membuat) sebuah keluarga bersamanya," ia mengatakan.
Di awal diagnosis, pasangannya mendukung Vega berjuang melawan kanker. Ia bahkan sempat membekukan sel telur untuk membangun keluarga bersama si mantan pacar.
"Saya pergi untuk membekukan sel telur saya bersamanya, karena ia benar-benar menginginkan sebuah keluarga di sisinya," tuturnya. Namun, seiring waktu berjalan, Vega malah dicampakkan karena mantan pacarnya "berubah pikiran."
Vega sudah ikhlas menerima kenyataan bahwa ia ditinggal orang yang disayangi dan harus berjuang sendirian melawan kanker. Ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki niat buruk terhadap mantannya dan hanya mengharapkan yang terbaik untuknya.
Lebih lanjut, Vega menyebut dirinya masih akan berjuang menjalani pengobatan kanker selama kurang lebih lima tahun ke depan.
Advertisement
Ciri Kanker Payudara
Melansir dari laman Centers for Diseases Control and Prevention (CDC), gejala pada kanker payudara dapat dapat berupa:
1. Benjolan baru di payudara atau ketiak.
2. Penebalan atau pembengkakan sebagian payudara.
3. Iritasi pada kulit payudara.
4. Kemerahan atau kulit bersisik di area puting atau payudara.
5. Nyeri di area puting.
6. Puting keluar cairan selain ASI, termasuk darah.
7. Perubahan ukuran atau bentuk payudara.
8. Nyeri di area manapun di payudara.
Pihaknya meminta Anda yang merasakan gejala tersebut untuk segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Menurut CDC, sebagian besar kanker payudara ditemukan pada wanita berusia 50 tahun atau lebih.
Namun, kanker payudara juga menyerang wanita berusia lebih muda, bahkan pria. Berdasarkan data CDC, sekitar 1 dari setiap 100 kanker payudara yang didiagnosis di Amerika Serikat ditemukan pada pria.
Risiko Kanker Payudara
Melansir kanal Health Liputan6.com, kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari sel-sel pada payudara. Selain gaya hidup tidak sehat, asupan makan dan kebersihan udara tempat tinggal juga jadi faktor utama seseorang berisiko mengidap kanker payudara.
Pertumbuhan abnormal pada kanker payudara diduga disebabkan mutasi gen yang diturunkan secara genetik maupun akibat mutasi karena faktor lingkungan. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan.
Sonar Soni Panigoro, dokter bedah onkologi di RS Cipto Mangunkusumo, menyebutkan bahwa seorang perempuan rentan terhadap kanker payudara jika ia menjalani hidup tidak sehat. Selain asupan makan yang tidak seimbang, jarang berolahraga, merokok, dan paparan hormon berlebihan juga memicu kanker payudara pada perempuan.
Menurut data riset International Agency for Research Cancer (IARC) tahun 2020, tercatat sebanyak 2,3 juta kasus kanker payudara dari 18,1 juta total kasus kanker atau sekitar 12,5 persen. Tak hanya itu, sebanyak 3 orang dalam 1 jam di dunia meninggal akibat kanker payudara.
Advertisement