Year of Culture 2023, Perhiasan Emas hingga Tradisi Kopi Indonesia Bakal Mejeng di Qatar

Qatar Museums secara rutin menggelar Year of Culture, sebuah program pertukaran budaya dengan negara partner. Tahun ini, Indonesia diajak sebagai mitra.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 24 Mar 2023, 06:02 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2023, 06:02 WIB
Year of Culture 2023, Perhiasan Emas hingga Tradisi Kopi Indonesia Bakal Mejeng di Qatar
Aisha Ghanem Al Attiya, Direktur Diplomasi Budaya Qatar Museums bertukar cinderamata dengan Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan. (dok. Qatar Museums)

Liputan6.com, Jakarta - Qatar Museums mengumumkan program Qatar-Indonesia 2021 Year of Culture pada Minggu, 12 Maret 2023. Program itu adalah kegiatan pertukaran budaya bilateral tahunan untuk memperdalam saling pengertian antara Qatar dan negara partner yang pada tahun ini adalah Indonesia.

"Tahun ini, Qatar Year of Culture melirik Indonesia, sebuah negara luas dengan budaya hasil dari campuran lintas budaya global selama berabad-abad," kata Ketua Qatar Museums, Sheikha Al Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 21 Maret 2023.

Ia meyakini lewat kerja sama tersebut, banyak hal bisa dilihat dari kedua negara, termasuk peran Qatar dan Indonesia di dunia muslim. "Kami sangat menantikan tahun pertukaran budaya ini di mana kedua negara akan terus mengembangkan industri kreatif dan budaya yang sama-sama sedang bertumbuh," sambungnya.

Gelaran Years of Culture tahun ini resmi dibuka dengan pameran yang menampilkan koleksi artefak Indonesia di Museum of Islamic Art (MIA) yang didedikasikan untuk Asia Tenggara pada 17--18 Maret 2023. Galeri dibuka untuk umum sejak 12 Maret 2023.

Galeri itu mengingatkan pengunjung bahwa saat ini kawasan Asia Tenggara adalah rumah bagi komunitas Muslim terbesar di dunia, menggarisbawahi hubungan antara budaya yang berbeda melalui pameran perdagangan komoditas dan pertukaran gagasan di dunia Islam dan di luar itu. Galeri ini menampilkan perhiasan emas dan tekstil Indonesia yang menarik.

Deputy Director of Curatorial Affairs MIA, Shaika Nasser Al-Nassr, menjelaskan bahwa, "Di MIA, kami menggambarkan kisah penyebaran Islam di dunia dan pengaruhnya terhadap seni dan budaya. MIA yang baru dibuka ini melengkapi gambaran tersebut dengan penambahan galeri untuk wilayah Samudera Hindia dan Asia Tenggara."

 

Terinspirasi Semboyan Bhineka Tunggal Ika

Year of Culture 2023, Perhiasan Emas hingga Tradisi Kopi Indonesia Bakal Mejeng di Qatar
Peluncuran program Qatar-Indonesia 2021 Year of Culture pada Minggu, 12 Maret 2023, oleh Qatar Museums. (dok. Qatar Museums)

Aisha Ghanem Al Attiya, Direktur Diplomasi Budaya Qatar Museums menambahkan, "Semboyan nasional Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, sangat pas menggambarkan semangat Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture. Melalui berbagai program yang akan digelar di kedua negara, kami akan bersama-sama merajut hubungan yang beragam, kuat, dan tangguh."

Program tersebut, sambung Aisha, akan berfokus pada upaya peningkatan industri kreatif dan budaya yang berkelanjutan. Kerja sama jangka panjang akan dijalin kedua negara.

"Di Qatar sendiri, Qatar Museums telah menjadi pendorong utama pembangunan infrastruktur budaya dan membuka peluang-peluang baru untuk penduduk serta ekonomi, melalui industri kreatif dan budaya, yang menjadi bagian besar dari PDB Qatar," ujarnya.

Tawaran kerja sama itu disambut baik Indonesia. Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan, mengatakan bahwa dunia sangat sangat membutuhkan kerja sama seperti itu. "Itu dimulai dengan memberdayakan masyarakat kita untuk saling berinteraksi, belajar, dan merayakan budaya," katanya.

Selain pameran artefak, kedua negara akan menggelar perjalanan kuliner bersama dimulai di Bulan Ramadhan. Chef Indonesia akan memasukkan bahan masakan tradisional Indonesia dalam menu di beberapa restoran di Qatar selama Ramadhan. Demo kuliner khusus akan berlangsung di Qatar International Food Festival.

Dari Perjalanan Kuliner hingga Sepedaan di Borobudur

Setahun Jelang Piala Dunia 2022
Drone menerangi langit dalam bentuk bola kaki di atas ibu kota Qatar, Doha, pada Minggu (21/11/2021). Qatar akan menyelenggarakan Piala Dunia pertama di Timur Tengah setahun dari sekarang, di delapan stadion di dalam dan sekitar ibu kota Doha. (AMMAR ABD RABBO / Qatar Museums)

Di saat yang sama, makanan khas Qatar dan tradisi seperti Garangao akan hadir di Indonesia. Kolaborasi dengan semangat yang sama terhadap makanan akan berlanjut di bulan berikutnya saat dua chef Qatar dan Indonesia melakukan perjalanan keliling Indonesia dalam program ‘Culinary Journey’. Ada pula pameran spesial tradisi menikmati kopi yang akan digelar di Museum Nasional Qatar (National Museum of Qatar) pada Oktober 2023.

Years of Culture juga bekerja sama dengan Reach Out to Asia (ROTA) untuk melakukan kegiatan sosial relawan (volunteer trip) dengan mengajak para pemuda Qatar melakukan kegiatan bersama anak sekolah di Indonesia. Program dilanjutkan dengan gelaran teater khusus HAYATI (Tree of Life): Searching for The Essence of Love.

Teater yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia, akan hadir di Qatar pada tahun ini. Teater ini akan menjadi eksplorasi visual yang menakjubkan dari hubungan antara identitas pribadi dan tradisi budaya.

Di Indonesia, peserta dari Qatar dan Indonesia akan bersepeda di seputar Borobudur. Kegiatan akan ditutup dengan makan malam dan persembahan khusus tradisi Qatar, yang menggambarkan semangat bersama kedua negara dalam hal olahraga, makanan, dan seni pertunjukan.

Program Years of Culture juga akan diisi dengan kegiatan pertukaran budaya dengan durasi terlama, Photography Journey, yang bekerja sama dengan Jakarta International Photography Festival (JIPFEST). Dua fotografer Indonesia dan dua fotografer Qatar akan mengambil foto kegiatan atau aktivitas tradisional, mendokumentasikan dan melestarikan warisan budaya di kedua negara. Hasil foto mereka akan dipamerkan di Qatar dan di Indonesia pada akhir tahun.

Program Residensi Pelajari Bordir dan Kerajinan Logam Indonesia

Salah satu pegawai bordir Tasik tengah membetulkan mesin di salah satu sentra UMKM bordir Tasik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Salah satu pegawai bordir Tasik tengah membetulkan mesin di salah satu sentra UMKM bordir Tasik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Year of Culture tahun ini juga akan diisi dengan program residensi selama tiga bulan. Desainer Qatar dan Indonesia akan bekerja bersama untuk mendukung interaksi langsung bakat-bakat baru para pelaku industri kreatif dari kedua negara. Program residensi ini memberi peluang bagi desainer produk dan fashion Qatar melihat langsung keahlian tradisi Indonesia dari para desainer perhiasan, perajin besi, dan bordir Indonesia.

Para mentor dan lokasi kegiatan dipilih dengan cermat dari daerah-daeerah yang terkenal dengan bidang masing-masing, seperti bordir di Tasikmalaya dan kerajinan logam di Sumba. Tiap kegiatan residensi menuntut peserta untuk memasukkan isu-isu pengelolaan sampah dan kesinambungan dalam pilihan bahan dan desain mereka.

Hasil akhir program ini akan ditampilkan pada kegiatan bergengsi, termasuk pameran Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) pada Oktober-November 2023, Jakarta Fashion Week pada Oktober 2023, serta pameran akhir tahun di Galeri Nasional.

Sementara, karya dari beberapa seniman kontemporer terkemuka Qatar akan dibawa ke Indonesia sebagai bagian dari ARTJOG 2023. Para seniman Qatar bisa mengungkapkan maksud dan motivasi di balik karya mereka melalui berbagai interaksi, diskusi, dan silaturahmi budaya. Kegiatan-kegiatan lain akan diumumkan sepanjang tahun melalui media sosial dan situs resmi Years of Culture di yearsofqulture.qa.

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya