Mengenal 8 Macam Tanaman Temu, Bahan Baku Jamu dengan Beragam Manfaat

Tanaman temu adalah kelompok tanaman dari suku Zingiberaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Temu sering digunakan sebagai bahan dalam pengobatan tradisional dan obat herbal, seperti jamu yang sudah sangat kita kenal.

oleh Farel Gerald diperbarui 12 Jul 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2023, 05:00 WIB
Manfaat Temulawak
Temulawak. (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dengan keragaman hayatinya memiliki banyak tumbuhan yang berkhasiat untuk kesehatan. Hingga akhirnya banyak olahan tumbuhan yang dijadikan makanan dan minuman, termasuk berbagai jenis tanaman temu.

Banyak tanaman temu yang menjadi bahan-bahan pembuatan jamu, seperti temulawak, temu giring, dan temu putih. Tanaman temu atau disebut juga dengan Curcuma, merupakan sekelompok tanaman anggota suku Zingiberaceae yang berasal dari Asia Tenggara. 

Tanaman temu merupakan tanaman herbal yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Tanaman temu dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, tetapi lebih baik tumbuh di tanah yang subur, gembur, dan drainase yang baik.

Berikut adalah 8 tanaman temu yang dirangkum Liputan6.com pada Selasa, 11 Juli 2023.

1. Temulawak (Curcuma zanthorrhiza)

Temulawak memiliki rimpang berwarna kuning muda dan kulitnya yang berwarna sama. Rimpang ini kaya akan kandungan kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa, dan mineral.

Salah satu manfaat utama temulawak adalah kemampuannya merangsang produksi cairan empedu di dalam kantong empedu. Menurut jurnal Evidence-based Complementary and Alternative Medicine (2021), temulawak mengandung senyawa antiradang yang berpotensi untuk menghambat produksi prostaglandin E2 yang memicu peradangan.

2. Temu Giring (Curcuma heyneana)

Dilansir dari Journal of Biology Education, temu giring biasa dimanfaatkan sebagai obat cacing pada anak-anak dan bedak kosmetik. Disebutkan temu giring memiliki khasiat lain yaitu memperhalus kulit, melangsingkan tubuh, mengobati sakit perut, dan melancarkan pencernaan.

Masyarakat Madura secara tradisional menggunakan temu giring untuk membuat pilis guna meningkatkan peredaran darah di bagian kepala, khususnya pada ibu yang sedang melahirkan. Ramuan pilis terbuat dari kencur, kunir, temu giring, bengle, krangehan, jeruk purut, cengkih, daun kemukus, dan madu.

Di Sumenep, temu giring juga digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan lulur scrap karena dipercaya bisa memperhalus kulit. Lulur scarp diracik bersama temulawak, kulit kerang, beras, dan dupa. 

3. Temu Hitam (Curcuma aeruginosa)

Layanan Kesehatan Online Khusus untuk Atasi Masalah Pria
Ilustrasi kebotakan. Temu hitam dapat mengatasi masalah kebotakan. (dok. Foto Sholto Ramsay/Unsplash.com)

Di dalam temu hitam atau temu ireng terdapat beberapa nutrisi, seperti karbohidrat, protein, serat, serta berbagai senyawa antioksidan, misalnya flavonoid, alkaloid, terpenoid, tanin, dan polifenol. Tak hanya itu, tanaman ini juga diketahui memiliki efek antimikroba, antiradang, antiasma, bahkan antikanker.

Menurut penelitian, ekstrak temu ireng bisa dioleskan ke kulit kepala atau area yang menunjukkan tanda-tanda kebotakan. Zat kandungannya dapat merangsang pertumbuhan rambut dan mengatasi kebotakan pada penderita alopecia androgenik. Selain itu minyak esensial dari ekstrak temu ireng juga diketahui bisa mencegah tubuh dari infeksi bakteri.

4. Temu Kunci (Boesenbergia rotunda)

Menurut studi yang diterbitkan dalam Procedia Chemistry, temu kunci diyakini memiliki kemampuan untuk mengatasi batuk kering. Hal ini disebabkan oleh kandungan antioksidan dalam temu kunci yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat membantu memperbaiki gejala batuk kering.

Selain itu, rempah ini juga kaya akan flavonoid, jenis antioksidan yang tinggi. Antioksidan memiliki peran penting dalam melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Dalam sebuah studi yang berjudul "Flavonoids: an overview" yang diterbitkan dalam Journal of Nutritional Science, disebutkan bahwa flavonoid dapat mencegah kerusakan yang disebabkan radikal bebas. Temu kunci juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah karies gigi dengan cara berkumur atau mengoleskannya ke pasta gigi.

 

5. Temu Putih (Curcuma zedoaria)

Donor Sperma Disalahgunakan, Dokter Amerika Tak Tahu Miliki 17 Anak
Ilustrasi orang cemas. Temu putih mengandung petroleum eter dan kloroform yang mampu meredakan stress. (dok. unsplash/Novi Thedora)

Temu putih memiliki senyawa yang beraksi sebagai antioksidan. Antioksidan yang dikonsumsi secara teratur dan jumlah yang seimbang pun bisa membantu menurunkan berat badan. 

Temu putih dipercaya juga mampu mengatasi stres dan cemas. Pada pengobatan China, temu putih telah digunakan pada pengobatan kanker serviks. Hasil penelitian oleh Lee dan Hin, 1988 "Antimutagenic Activity Of Extracts From Anticancer Drugs In Chinese Medicine", menunjukkan bahwa ekstrak air dari Curcuma zedoria menghasilkan aktivitas antimutagenic terhadap mutasi yang diinduksi.

6. Temu Mangga (Curcuma amada)

Temu mangga mengandung senyawa aktif yang telah terbukti memiliki kemampuan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Salah satu bakteri yang menjadi perhatian khusus adalah Staphylococcus aureus, yang memiliki daya tahan kuat dan dapat menyebabkan infeksi pada berbagai jaringan dan organ tubuh manusia.

Temu mangga dapat mencega infeksi saluran pernapasan bagian atas. Temu mangga memiliki efek stimulan pada nafsu makan, sehingga dapat membantu meningkatkan nafsu makan yang berkurang. Temu mangga juga diketahui memiliki sifat astringen yang dapat membantu mengecilkan rahim setelah melahirkan.

7. Temu Rapet (Kaempferia rotunda)

ilustrasi tanaman pacar air
Ilustrasi tanaman hias. Temu rapet, yang jarang ditemukan sekarang, bisa menjadi tanaman hias/Copyright unsplash/Lisa Marie

Dikutip dari Center of World Reference, secara tradisional, temu rapet digunakan sebagai obat untuk sakit perut dan disentri. Umbi-umbinya yang kecil dan berisi air memiliki khasiat mendinginkan.

Temu rapet juga dimanfaatkan sebagai bahan bedak, campuran jamu untuk meningkatkan nafsu makan, dan penambah rasa pada makanan. Tumbuhan ini juga digunakan dalam pembuatan produk harum-haruman, sebagai pengusir serangga, serta sebagai sayuran atau lalapan dalam makanan.

Digunakan dalam industri kosmetik, rimpang dan umbi temu rapet yang telah distilasi untuk menjadi minyak atsiri yang mengandung zat sineol dengan aroma kamper. Lantaran keindahan daunnya, temu rapet juga sering digunakan sebagai tanaman hias dalam pot. 

8. Temu Putri (Curcuma petiolata)

Temu putri masih berada dalam satu keluarga dengan temu giring dan kunyit. Temu putri mengandung senyawa antibakteri yang bermanfaat dalam pengobatan sakit perut. Tanaman ini memiliki kemampuan meredakan beberapa penyebab nyeri perut, termasuk masalah seperti maag, kembung, radang usus, disentri, dan diare.

Minyak yang terkandung dalam temu putri juga memiliki manfaat sebagai zat antioksidan yang dapat mencegah penuaan dini. Temu putri memiliki manfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh berkat kandungan tannin yang menyebabkan meningkatnya respons antibodi.

 

Infografis Jamu Populer di Indonesia
Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya