Liputan6.com, Jakarta - Upaya untuk memperluas pasar jamu Indonesia terus dilakukan. Terbaru, barang dan jasa tradisional Indonesia seperti jamu, dilaporkan sudah bisa didaftarkan jadi merek internasional.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Andap Budhi Revianto, berkata, "Saya mendapat informasi yang menggembirakan dari Pak Menteri yang saat ini mengikuti sidang WIPO di Jenewa, Swiss, bahwa produk-produk tradisional anak bangsa Indonesia bisa jadi merek internasional," lapor Antara dikutip Kamis, 13 Juli 2023.
Adanya aksesi Nice Agreement tentang Klasifikasi Internasional atas Barang dan Jasa membuat hal itu jadi mungkin. Dijelaskan bahwa Nice Agreement merupakan perjanjian internasional yang mengatur tentang klasifikasi internasional terhadap barang dan jasa dengan tujuan pendaftaran merek.
Advertisement
Andap menjelaskan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly melakukan diplomasi dengan Direktur Jenderal World Intellectual Property Organization (WIPO) Daren Tang di kantor pusat WIPO, Jenewa, Swiss, 7Â Juli 2023. "Dalam pertemuan bilateral itu, Bapak menyerahkan instrumen aksesi Nice Agreement," ujar dia.
Aksesi Nice Agreement ini diklaim akan mendorong promosi nama-nama khas dan tradisional Indonesia. Hal ini juga memudahkan penentuan kelas barang dalam pendaftaran merek secara nasional hingga internasional melalui Madrid Protocol, yang juga sudah diaksesi Indonesia.
"Dengan aksesi ini, Indonesia akan meningkatkan sistem merek nasional untuk memenuhi standar internasional dalam pendaftaran merek," sebut Andap. Jamu Indonesia sendiri telah cukup dikenal di pasar internasional, dan sudah diulas media asing dari waktu ke waktu.
Pijat Jamu
Sudah jadi rahasia umum bahwa manfaat jamu tidak hanya bisa didapatkan dengan cara meminum ramuannya. Dalam perpanjangan praktiknya, Anda dapat menikmati "pijat jamu," terutama bagi para perempuan pascamelahirkan.
Jenis pijat ini diulas media asing asal Filipina, Manila Bulletin. Melansir situs webnya, 6 Juni 2023, dalam ulasan tertanggal 9 Mei 2023, dijelaskan bahwa jamu adalah ramuan herbal khusus yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
"Pijat jamu menggunakan campuran herbal ini yang dibuat jadi minyak khusus, krim, atau pasta dan dioleskan ke tubuh," sebut outlet itu.Â
Selain sebagai pijat pascamelahirkan, pijat jamu juga bertujuan membuang kelebihan cairan dan "angin" dari tubuh. "Minyak khusus dipijat di tubuh dan setelah itu, pasta herbal dioleskan di perut dan bahan pengikat dibungkus rapat untuk membantu kulit yang meregang kembali mengencang," papar mereka.
"Ada yang menyebut pijat jamu sebagai pijat pelangsing juga karena hal ini," sambung sumber tersebut.
"Terkadang, pijat payudara juga disertakan untuk membantu merangsang laktasi. Pijat jamu bukanlah pijat sekali praktik, dengan biasanya membutuhkan beberapa sesi," tulis publikasi itu.
Kendati relatif aman, izin dan saran dari dokter Anda, terutama jika memiliki komplikasi sebelumnya atau masalah kesehatan lain, tetap disarankan. "Selain itu, carilah praktisi atau terapis terlatih yang dapat melakukan pijat jamu dengan baik. Terkadang, dokter Anda mungkin memiliki rekomendasi di mana menemukan mereka," tandasnya.
Advertisement
Ramuan Jamu untuk Kulit Sensitif
Sebelumnya, dalam ulasan publikasi Amerika Serikat (AS), Women's Health, dikutip 9 Mei 2023, jamu juga disebut sebagai "skinminimalism Indonesia yang cocok untuk kulit sensitif." Ini berawal dari pengalaman beauty director-nya, Brian Underwood, ketika berlibur ke Bali.
Ia menulis, "Saya malu untuk mengakuinya, tapi saya terbakar matahari saat berada di Bali, baru-baru ini. Hari itu mendung, dan meski saya tahu indeks UV berada di angka tujuh, saya tidak berpikir untuk memakai tabir surya di lengan saya."
"Untungnya, saya bersama Kadek Supartika, seorang tabib tradisional Bali, berada di kebun jamu, sebidang tanaman obat dan bunga nan rimbun yang digunakan selama berabad-abad oleh orang Indonesia untuk mencegah dan mengobati penyakit," imbuhnya.
Dijelaskan bahwa Supartika membuat jamu dengan meramu beras, cengkih, dan alkohol fermentasi yang disebut arak. "Obatnya, yang dikenal sebagai boreh (yang secara kasar diterjemahkan menjadi lulur), tampak berpasir; Saya tidak yakin saya menginginkannya di kulit saya," katanya.
Didukung Studi
Underwood melanjutkan, "Tapi saat Supartika mengoleskannya ke lengan saya, kemerahan akibat terbakar sinar matahari itu melembut. Saya heran. Ini, seperti banyak orang percaya, adalah kekuatan jamu."
Dijelaskan bahwa jamu dapat ditelusuri kembali ke dua kata Jawa: djampi, yang secara kasar diterjemahkan jadi 'harapan baik,' dan oesodo, atau 'kesehatan', melansir pernyataan Metta Murdaya, penulis Jamu Lifestyle dan salah satu pendiri perusahaan perawatan kulit Juara.
"Yang paling mendasar mengacu pada perawatan dan tonik yang dibuat menggunakan bahan-bahan yang umum ditemukan di Indonesia," sebut Murdaya, menambahkan kunyit, pala, dan asam jawa sebagai sebagian kecil bahan pembuat jamu.
"Penyembuhan adalah tentang tubuh, pikiran, dan jiwa. Boreh dan ramuan jamu membantu dari dalam ke luar dan dari luar ke dalam," Santi Pratiwi Krishna, direktur pengelola Dwaraloka Authentic, sebuah perusahaan pengalaman kesehatan di Bali, menyambung.
Ilmu pengetahuan tampaknya mendukung manfaatnya, sebut publikasi itu. Curcumin, senyawa yang memberi warna kekuningan pada kunyit, dapat membuat kulit lebih bersinar, membantu menyembuhkan luka, dan meringankan kondisi seperti psoriasis, menurut studi.
Â
Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.
Advertisement