Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ2. mengatakan bahwa tidak ada kesehatan tanpa kesehatan jiwa. Menurutnya, kesehatan mental sangat fundamental, karena seseorang harus punya kompetensi.
"Artinya," ia menjelaskan saat menghadiri weekly press briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara hybrid, Senin, 23 Juli 2024. "(Seseorang harus punya) kemampuan berpikir, merasa, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain."
"Menikmati hidup, menikmati pariwisata, mencari nafkah, dan lain sebagainya, jadi sangat mendasar untuk memiliki kesehatan mental (yang baik). Sebenarnya, itu konsep yang sangat sederhana," imbuhnya.
Advertisement
Kali ini, pihaknya secara khusus memperkenalkan sound healing dalam upaya memelihara kesehatan mental, yang kemudian bisa jadi salah satu giat wellness tourism lokal. Perempuan yang akrab disapa Noriyu ini menjelaskan, "Sound healing sebenarnya salah satu hal yang kami teliti bersama Hiroshima University, karena mereka sudah lebih dulu mengembangkan peran neural sensation."
Â
"Dengan suara itu," ia menyambung. "Kami bisa menentukan intervensi terbaik untuk early psychosis daripada menunggu seseorang sampai gangguan jiwa berat. It's much better bila kita melakukan intervensi dini, dan salah satunya menggunakan suara."
Hiroshima University, menurut dr. Noriyu, menggabungkan metode sound healing dengan kansei. "Karena kebetulan di sini adanya angklung untuk rehabilitasi psikosoial, kami pengin mempelajari efeknya terhadap brain mapping. Jadi, kami mau melakukan quantitative EEG untuk melihat dampak penggunaan musik pada perawatan dini pasien psikosis."
Â
Cegah Gangguan Kesehatan Mental Berat
Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Drg. Vensya Sitohang, M. Epid mengatakan bahwa usia remaja dan dewasa muda paling rentan mengalami masalah kesehatan jiwa. "Dilihat dari urutannya, (masalah kesehatan mental ada di) urutan kedua dari 10 penyakit penyebab disabilitas, padahal masalah kesehatan jiwa bisa dicegah," ungkapnya.
Kementerian Kesehatan sebagai regulator kesehatan jiwa pun turut mendukung pengenalan sound healing. "Kami mengambil pilar utamanya adalah promotif preventif. Khususnya, kita sebagai negara tujuan destinasi wellness tourism, ini sangat tepat," menurutnya.
Sound healing, sebut Drg. Vensya, akan memperkaya psikoterapi di Indonesia. Ia berbagai, "Masih banyak kekayaan budaya di negara kita yang perlu digali dan tentunya nanti diperkenalkan secara luas pada negara-negara lain."
"Tadi disampaikan, ada gamelan, ada angklung, di setiap daerah sepertinya ada (alat musik), dan nanti tentunya ini akan melengkapi banyaknya jenis psikoterapi yang sudah ada," ujar dia.
Â
Advertisement
Wisata Minat Khusus
Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf Itok Parikesit mengatakan bahwa sound healing merupakan bagian dari wellness tourism. Praktiknya diyakini bisa meningkatkan kebugaran mental seseorang yang sejalan dengan prinsip medical wellness di Indonesia.
"Pada (Rabu) tanggal 24 (Juli 2024), kami akan mengundang peserta yang terdiri 30 persen karyawan Kemenparekraf, kemudian 70 persennya dari akademisi, operator tur, pengembang (pariwisata) wellness, serta sejumlah siswa," ia mengatakan terkait promosi sound healing. Acara ini akan berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman Kemenparekraf, Jakarta Pusat.
Di kesempatan itu, menurut Itok, hadir pula orang yang berhasil sembuh dari gangguan mental untuk berbagi cerita suksesnya. "Ini sekaligus mempromosikan wisata wellness agar hashtag #BerobatdiIndonesiaAja itu bisa diimplementasikan," ucapnya.
President of World Vegan Organisation (WVO) & Vegan Society of Indonesia (VSI) Dr. Susianto Tseng, M.K.M. menyebut bahwa definisi sehat, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak hanya secara fisik, tapi juga mental dan sosial. Makanan-makanan berbasis nabati, ia menyambung, terbukti dalam banyak penelitian, terutama di sebuah meta-analisis, sangat bermanfaat untuk kesehatan mental.
"Ini termasuk dalam mengatasi stres," ia menambahkan.
Â
Rumah Sakit Jiwa yang Humanis
Dr. Noriyu berkata, "Karena menyadari pentingnya mengintegrasikan pariwisata dan kesehatan mental, kami di (RS) Marzuki Madi berupaya mengembangkan health tourism. (Praktiknya) di sana ada unsur heritage. Kami punya golf course dari zaman Belanda, sembilan holes saja."
Selain, ada pula sport psychiatry, ia menyambung. "Ada lapangan golf, lapangan voli, dan indoor badminton. Kami juga punya mulai dari meja biliar, lapangan tenis lagi dibangun lagi, jadi untuk anak muda. Ini pusat kesehatan mental anak muda."
"Jadi, bagaimana kami sebenarnya harus membuat 'rumah sakit tanpa dinding.' Prinsipnya, kami menjadikan rumah sakit jiwa jadi rumah sakit umum dengan keunggulan kesehatan jiwa, lebih humanis, dan berorientasi pada pemulihan, supaya tidak terstigma. Jadi ini rumah sakit, ini adalah tempat yang sangat nyaman."
Sementara itu, Drg. Vensya mengaku tidak sabar menanti acara promosi sound healing yang akan berlangsung besok, Rabu, 24 Juli 2024. "Sama-sama kita kupas tuntas apa sound healing ini," tandasnya.
Advertisement