Makna Tradisi Pramugari Bagi-Bagi Lilin Menyala di Pesawat yang Bikin Panik Penumpang

Seorang penumpang wanita panik ketika pramugari mulai membagikan lilin yang menyala di pesawat, terlebih tak berapa lama pesawat tersebut mengalami turbulensi.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 16 Des 2024, 07:31 WIB
Diterbitkan 16 Des 2024, 07:31 WIB
Penumpang Pesawat Panik karena Pramugari Beri Lilin Usai Turbulensi
Penumpang Pesawat Panik karena Pramugari Beri Lilin Usai Turbulensi. (Dok: IG @jula.vadini https://www.instagram.com/jula.vadini/?hl=en)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah momen unik terjadi dalam penerbangan dari Bogotá ke San José Del Guaviare, Kolombia. Seorang penumpang wanita asal Polandia, Jula Vadini, mengaku panik ketika pramugari di penerbangannya membagikan lilin kecil kepada penumpang pesawat tanpa penjelasan.

Mengutip dari laman news.com.au, Kamis, 12 Desember 2024, kejadian ini menjadi viral setelah Vadini membagikan pengalamannya melalui video di TikTok. Jula Vadini, yang dikenal sebagai pembuat konten digital, sedang tertidur ketika seorang pramugari membangunkannya untuk memberikan lilin elektronik kecil berwarna putih.

Tanpa penjelasan apapun dari pramugari, lilin tersebut dibagikan kepada semua penumpang pesawat. "Saya sangat bingung," ungkap Vadini dalam videonya yang telah ditonton lebih dari 22.000 kali pada 10 Desember 2024.

Kepanikan Vadini semakin meningkat ketika pesawat mulai mengalami turbulensi dan tanda sabuk pengaman menyala. Pilot juga menginstruksikan soal keamanan dalam bahasa Spanyol, yang tidak dimengerti Vadini. Dalam situasi tersebut, Vadini mulai merasa cemas bahwa lilin tersebut mungkin diberikan sebagai tanda untuk berdoa sebelum kemungkinan kecelakaan.

"Saya pikir lilin itu diberikan kepada kami untuk keberuntungan dan untuk berdoa karena kami mungkin akan jatuh," katanya.

Vadini pun mulai berdoa, berharap pesawat dapat mendarat dengan selamat. Setelah melalui turbulensi yang mengguncang, pesawat akhirnya berhasil mendarat dengan aman di San José Del Guaviare. 

Setelah selamat dari penerbangan yang menegangkan, Vadini mengunggah video pengalamannya di TikTok. Melalui komentar dari para pengguna lain, ia akhirnya mengetahui makna sebenarnya di balik pemberian lilin tersebut. 

Budaya Lokal Kolombia

Penumpang Pesawat Panik karena Pramugari Beri Lilin Usai Turbulensi. (Dok: IG @jula.vadini https://www.instagram.com/jula.vadini/?hl=en)
Penumpang Pesawat Panik karena Pramugari Beri Lilin Usai Turbulensi. (Dok: IG @jula.vadini https://www.instagram.com/jula.vadini/?hl=en)

Ternyata, lilin itu adalah bagian dari perayaan Hari Lilin Kecil atau Malam Pembuahan Tanpa Noda. Ini adalah sebuah tradisi keagamaan di Kolombia yang dirayakan setiap 7 Desember.

Di Kolombia, tanggal tersebut diperingati dengan menyalakan lentera dan lilin warna-warni sebagai simbol permohonan untuk kesejahteraan orang-orang terkasih. "Satu lilin sama dengan satu permohonan! Sungguh bermanfaat," ungkap Vadini kepada para pengikutnya di Instagram.

Ia menyebut bahwa lilin tersebut bukanlah tanda bahaya, melainkan bagian dari tradisi yang indah. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Vadini tentang pentingnya memahami budaya lokal saat bepergian ke negara lain.

Masih terkait dengan kasus turbulensi, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan merilis pedoman baru bagi maskapai penerbangan menyusul insiden pesawat Singapore Airlines SQ321 yang terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Thailand. Aturan mencakup prosedur standar untuk menangguhkan layanan kabin seperti makanan dalam penerbangan dan penjualan bebas bea jika terjadi turbulensi.

Aturan Baru dalam Penerbangan Pesawat

Ilustrasi bandara, airport, penerbangan, pesawat terbang
Ilustrasi bandara, airport, penerbangan, pesawat terbang. (Image by 4045 on Freepik)

Mengutip dari The Korean Times, 15 Agustus 2024, pedoman ini juga menyarankan agar layanan dalam penerbangan berakhir 40 menit sebelum mendarat pada rute jarak menengah dan jauh, serta 15 menit sebelum mendarat pada rute jarak pendek. Ini adalah penyesuaian sekitar 20 menit lebih awal dari praktik sebelumnya.

Maskapai penerbangan besar, seperti Korean Air dan Asiana Airlines, telah mulai menerapkan kebijakan ini. Maskapai penerbangan berbiaya rendah lainnya juga menyatakan kesediaan mereka untuk mempertimbangkan rekomendasi pemerintah.

Pedoman baru ini juga menyarankan maskapai penerbangan untuk meninjau risiko yang terkait dengan penyajian sup dan teh panas di dalam pesawat. Korean Air contohnya, sudah menangguhkan layanan mi instan di kelas ekonomi untuk mencegah luka bakar yang disebabkan oleh turbulensi.

Selain itu, maskapai penerbangan akan meningkatkan pengumuman dalam penerbangan untuk mengingatkan penumpang agar selalu mengenakan sabuk pengaman selama penerbangan. Dalam tiga tahun terakhir, turbulensi udara menyebabkan 111 kecelakaan penerbangan di seluruh dunia, mencakup 61,7 persen dari total 180 kecelakaan. 

Antisipasi Keselamatan Penumpang Pesawat

Ilustrasi Kabin Pesawat
Ilustrasi Kabin Pesawat. (Dok. Pixabay/ty_yang)

Maskapai penerbangan Korea menyebut ada 14.820 kasus turbulensi udara dalam enam bulan pertama tahun ini, yang telah  mencapai 72 persen dari total tahun lalu. Angka ini 78 persen lebih tinggi dari periode yang sama pada 2019.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi pun memperkenalkan empat langkah baru yang dikembangkan dengan masukan dari para ahli di seluruh industri penerbangan, akademisi, dan bidang penelitian. Otoritas tersebut akan memperluas pembagian data antara badan meteorologi milik negara dan swasta serta maskapai penerbangan.

Ini akan memberikan informasi waktu nyata kepada pilot tentang turbulensi yang terjadi, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan penerbangan yang lebih tepat. Layanan data meteorologi privat, seperti International Air Transport Association (IATA) Turbulence Aware serta Weather Service International Total Turbulence Automated Alerting (WSI-TTA), akan bisa diakses oleh semua penerbangan.

Ini juga termasuk maskapai berbiaya rendah (LCC). Agar pilot mendapatkan informasi yang lebih baik, kementerian juga bakal memperluas ketersediaan Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS) untuk lebih banyak pilot.   

Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing
Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing. (Liputan6.com/Putri Astrian Surahman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya