Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin global dalam instrumentasi pengukuran, layanan serta solusi untuk rekayasa proses industri dan telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 80-an, Endress+Hauser menyelenggarakan acara Diskusi Forum sekaligus Networking Event bertajuk “Collaboration for Success – Empowering Learning for the Smart Industry”.
Perusahaan yang resmi membuka kantornya di Indonesia pada 2013 dengan nama PT. Endress+Hauser Indonesia,ini menggelar acara di Park Hyatt Hotel, Jakarta. Acara dibuka oleh Bapak Dr. Henry Chia, President Director Endress+Hauser Indonesia dan dihadiri oleh Mr. Steffen Huber yang menjabat sebagai Corporate Sales Director Endress+Hauser Group Services, Ibu Vivi Sutardi, Head of Human Resources Endress+Hauser Indonesia.
Advertisement
Lalu ada, peserta panel diskusi yang terdiri dari, Dr. rer. nat. Filiana Santoso, Associate Professor Swiss German University; Mr. Daniel Wiebel, Program Manager Swiss Skills for Competitiveness Swisscontact Indonesia; Bapak T. Agus Suriyono, Direktur ATMI Cikarang; Ibu Sari Lukito, President Director Givaudan Indonesia; Bapak Adi Dharmadi, President Director Rockwell Indonesia dan Bapak Safri Susanto, Head of Didactic Indonesia PT Festo.
Advertisement
Berbicara dalam pidato pembukaan Discussion Forum & Networking Event, Henry Chia, President Director Endress+Hauser mengatakan, “Tujuan diadakannya Forum Diskusi dan Networking Event ini adalah untuk memperkuat kolaborasi antara industri, universitas, dan mitra sosial dalam mengembangkan tenaga kerja terampil bagi industri pintar (otomasi), serta menyediakan platform untuk dialog antara lembaga akademik dan pemimpin industri guna menyelaraskan program pendidikan dengan kebutuhan bisnis di dunia nyata.
Bagi kami, kehadiran para pemangku kepentingan hari ini, baik dari perguruan tinggi maupun pelaku industri proses kontrol di Indonesia, akan memberikan wawasan berharga mengenai industri dan universitas, memperluas jaringan (networking), dan menjadi bagian dari diskusi transformasional yang bertujuan membentuk masa depan pendidikan dan kesiapan tenaga kerja.”
Dalam kesempatan ini, Endress+Hauser Indonesia mengumumkan peluncuran program beasiswa Endress+Hauser untuk mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang berhubungan dengan industri automasi, antara lain dari Institut Teknologi Bandung, Politeknik Industri ATMI, Swiss German University, Universitas Kalbis, dan Politeknik Manufaktur (POLMAN) Bandung.
Menurut Vivi Sutardi, HR Head Endress+Hauser Indonesia, “Program beasiswa ini merupakan pertama kalinya dilaksanakan oleh Endress+Hauser Indonesia. Dimulai dari kerja sama dengan perguruan tinggi melalui penerimaan mahasiswa magang, kini Endress+Hauser memperluas bentuk kerja sama tersebut dengan memberikan beasiswa tanpa ikatan kepada mahasiswa, terutama untuk jurusan instrumentasi, otomasi, dan elektro.
Forum Diskusi
Mekanisme pemberian beasiswa ini akan diserahkan kepada pihak perguruan tinggi untuk melakukan seleksi. Diharapkan, melalui program ini, semakin banyak mahasiswa yang mengenal Endress+Hauser dan mendapatkan pengalaman agar tidak canggung ketika memasuki dunia kerja nantinya.”
T. Agus Sriyono, SJ. M. Hun., M. Sc, selaku Direktur Politeknik Industri ATMI Cikarang, salah satu perguruan tinggi penerima beasiswa Endress+Hauser, mengungkapkan, “Kami sangat mendukung pelaksanaan program beasiswa ini untuk mahasiswa kami, karena program ini memberi kesempatan bagi mereka untuk memperluas wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari di kampus ke dunia kerja nyata, sehingga kelak mereka dapat lebih siap dan percaya diri dalam bekerja di perusahaan serta fokus mengembangkan karir mereka di industri otomasi kelak.”
Selama acara Forum Diskusi berlangsung, para peserta berkesempatan untuk terlibat dengan pakar industri, para thought leaders dan sesama pelaku industri proses kontrol, serta mendapatkan wawasan berharga tentang tren dan perkembangan industri otomasi baik di Indonesia maupun internasional.
Selain itu, program beasiswa Endress+Hauser Indonesia ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret perusahaan untuk memperbaiki kurikulum perguruan tinggi agar sesuai dengan kebutuhan otomasi Endress+Hauser Indonesia dan para pelanggannya. Kegiatan ini juga diyakini akan berperan dalam meningkatkan visibilitas Endress+Hauser sebagai mitra utama dalam memajukan Otomasi Industri di Indonesia.
“Kami ingin menciptakan masa depan yang lebih baik, baik untuk industri, mahasiswa, maupun perguruan tinggi. Dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, seperti AI, mesin otomatis, IoT, dan lainnya, perguruan tinggi tidak lagi dapat memberikan pengajaran secara terisolasi, melainkan harus berkolaborasi dengan industri.
Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya akan memahami teori di kelas, tetapi juga belajar bagaimana mempraktikkan ilmu yang didapat di kelas, dengan tujuan untuk siap terjun ke industri”, tutur Henry Chia, menutup acara pada malam tersebut.
Advertisement
