Gudang Amunisi Meledak, Ahok: Makanya Jangan Nyimpen Peluru Tua

Pemprov DKI tetap akan membangun sistem pertahanan bawah tanah di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 05 Mar 2014, 17:44 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2014, 17:44 WIB
ahok-pimpin-140214b.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Gudang amunisi Kopaska TNI Angkatan Laut (AL) di Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, meledak pada pukul 10.30 WIB. Dalam insiden itu, 87 orang terluka termasuk 1 orang tewas. Terkait kejadian ini, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pun angkat bicara.

"Makanya, jangan nyimpen peluru tua boss. Yang baru dong," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (5/3/2014).

Meski demikian, Pemprov DKI tak akan membatalkan rencana pembangunan sistem pertahanan bawah tanah di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Karena nantinya di Monas tersebut hanya akan digunakan sebagai tempat parkir tank dan amphibi milik TNI. "Yang meledak kan pelurunya," ujar dia.

Pemprov DKI dan TNI tak berencana akan menyimpan amunisi pistol ataupun senjata laras panjang di ruang bawah tanah Monas. Tempat itu rencananya hanya dimanfaatkan untuk bunker TNI.  Pembangunan ruang bawah tanah Monas direncanakan memiliki luas sekitar 160 hektare. Pemprov DKI sedang membuat Detail Engineering Design (DED) agar sesuai dengan strategi dari Kementerian Pertahanan.

Pemilihan lokasi di Monas itu karena dinilai tak jauh dari markas Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad)  yang berada di Jalan Medan Merdeka Timur. Markas tersebut dulunya memiliki gudang persenjataan milik TNI AD. Sehingga pembangunan ruang bawah tanah itu nantinya terhubung dengan markas tersebut selain dengan Stasiun Gambir. (Ismoko Widjaya)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya