Kelanjutan Monorel Hanya Tunggu Setoran Pengelola ke Pemprov DKI

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, guna melanjutkan proses pengerjaan Jakarta Monorel ini, pengelola harus membayar lahan.

oleh Widji Ananta diperbarui 28 Apr 2014, 18:39 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2014, 18:39 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta menyatakan, proses pengerjaan Jakarta Monorel hanya tinggal menunggu pembayaran sewa lahan pengerjaan 2 rute monorel untuk kelanjutan kerja sama.

"Tinggal kita hitung aja. Kan di perjanjian lama dicantumkan ada hak untuk mengelola 200 ribu m2. Hanya sekarang kita tinggal hitung bayarnya berapa ke Pemda. Mereka mesti bayar ke kita dong, itu kan haknya Pemda kan?" kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Senin (28/4/2014).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, guna melanjutkan proses pengerjaan Jakarta Monorel ini, pengelola harus bisa membayar lahan tersebut, sebagai lanjutan Perjanjian Kerja Sama (PKS). "Yang penting, pokoknya mereka harus bisa nutup biaya-biayanya. PKS nya ya tinggal tunggu itu aja," tegas Ahok.

2 Rute monorel tersebut adalah green line atau jalur hijau. Jalur ini sepanjang 14,275 kilometer dengan 16 stasiun mulai dari Polda Metro-Kusuma Candra-BEJ-Stadion GBK-Plaza Senayan-TVRI-Taman Ria Senayan-Gedung MPR/DPR-Pejompongan-Karet-Sudirman-Setiabudi Utara-Kuningan Sentral-Taman-Rasuna-Casablanca-Grand Melia-Satria Mandala. Awalnya, green line ditargetkan selesai 2007.

Jalur lainnya adalah blue line atau jalur biru. Jalur ini memanjang sepanjang 9,725 Km dengan 11 stasiun, mulai dari Kampung Melayu-Tebet-Dr Sahardjo-Menteng Dalam-Casablanca-Ambassador-Dharmala Sakti-Menara Batavia-Karet-Kebon Kacang-Tanah Abang-Cideng-Roxy. Proyek ini seharusnya selesai akhir 2008. (Yus Ariyanto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya