Liputan6.com, Jakarta - Polri belum dapat memastikan penyebab meninggalnya anggota Polri berpangkat perwira pertama di kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat dugaan penembakan kelompok tak dikenal.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, dari informasi yang didapat di lapangan, perwira tersebut adalah Kapolsek Ambalawi, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) AKP Abdul Salam yang diduga akibat kecelakaan lalu lintas.
"Informasi di lapangan akibat laka lantas," kata Boy kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (16/8/2014).
Namun Boy belum bisa merinci secara detail kronologis kecelakaan yang menimpa anggotanya itu. Saat dikonfirmasi kembali melalui pesan singkat, dia belum membalas.
Sementara Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie sebelumnya membenarkan meninggalnya anggota Polri itu akibat tembakan orang tak dikenal.
"Iya benar ada kapolsek di salah satu kota di Bima kena tembak. Tapi bagamana ceritanya belum dikirim (datanya)," kata Ronny saat dihubungi terpisah oleh Liputan6.com.
Kendati, Rony pun belum dapat menjelaskan kejadian tersebut secara detail. Begitu juga pelaku di balik penembakan ini. Sebab hingga saat ini jajarannya masih mengumpulkan data.
"Belum tahu alasan (penembakan) dan bagaimana kronologisnya secara pasti. Pelaku pun belum jelas apakah sudah diketahui atau belum ya," tandas Ronny. (Mvi)
Baca juga:
Polri Benarkan Kapolsek di Bima Ditembak Orang Tak Dikenal
2 Polisi Papua Korban Tembak Masih Dirawat, 1 Jenazah ke Semarang
Dua Anggota Polri Tewas Tertembak di Papua
Polri Belum Pastikan Penyebab Kematian Kapolsek di Bima
Sementara Kadiv Humas Polri Ronny F Sompie membenarkan meninggalnya anggota Polri itu akibat tembakan orang tak dikenal.
diperbarui 16 Agu 2014, 16:38 WIBDiterbitkan 16 Agu 2014, 16:38 WIB
Kendati, polisi masih menyelidiki keberadaan senjata di samping jenazah AKBP Pamudji itu.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Polda Jatim Terjunkan Tim Khusus Selidiki SHGB Seluas 656 Hektare di Laut Sidoarjo
Kerupuk Amplang Khas Samarinda, Cita Rasa Tradisional Menggugah Selera
Asteroid Kaya Logam Berharga Bernilai Triliunan Dolar
Anggaran Dihemat, Tim Transisi Pramono-Doel Usul Pangkas Uang Makan ASN
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 25 Januari 2025
3 Destinasi Bersejarah di Gorontalo untuk Akhir Pekan Bersama Keluarga
Sejarah Kereta Api Legendaris Argo Parahyangan yang Kini Tinggal Kenangan
Bagaimana Ciri-Ciri Orang yang Diampuni Dosanya? Ustadz Adi Hidayat Menjawab
Inovasi Samsat Budiman dan Samsat Corporate Berhasil Raup Rp19,363 Miliar dari Pajak Kendaraan
Mengenal Tradisi Popokan, Warisan Budaya Masyarakat Jawa Penuh Makna
Perkuat Sinergi, Kementerian Hukum Teken 30 Kerja Sama dengan Mitra Kerja
Sejarah Penampakan UFO, dari Peradaban Kuno hingga Era Modern