Tim Investigasi Penembakan 4 TNI Tunda Umumkan Hasil

Ronny menjelaskan, tiap pengawasan internal terkait penembakan 4 TNI di Batam diserahkan kepada masing-masing internal TNI dan Polri.

oleh Edward Panggabean diperbarui 26 Sep 2014, 16:17 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2014, 16:17 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi Garis Polisi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan investigasi Polri dan TNI belum membuahkan hasil penyelidikan penembakan 4 prajurit TNI oleh anggota Brimob, terkait penggerebekan dugaan gudang penyelundupan solar ilegal milik Noldy (35), di Batam, Kepulauan Riau, pada 21 September lalu.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, pihaknya belum mendapatkan hasil investigasi dari tim gabungan Polri dan TNI itu. Semula, hasil investigasi akan diumumkan Kamis 25 September kemarin.

"Belum diberikan ke kita hasil investigasinya," kata Ronny, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/9/2014).

"Terakhir nanti setelah investigasi akan ada rapat untuk memberikan kesimpulan dan rekomendasi," sambung dia.

Untuk menjadi koordinator tim investigasi dari Polri, sambung Ronny, ditunjuk Kabiro Pengamanan Paminal Divpropam Polri Brigjen Pol Sahfrizal yang dibantu 4 anggotanya.

"Untuk inspektorat paminal hanya 5 orang, ditambah staf Forensik dan staf Dipiter. Ada Paminal, Irwasum, Divpropam," jelas Ronny.

Ronny menjelaskan, tiap pengawasan internal diserahkan kepada masing-masing institusi. Karena insiden itu terjadi antara prajurit TNI dan anggota Polri.

"Kalau pun ada pengawasan eksternal yang ingin mengevaluasi silakan saja," ungkap dia.

Mencari Solusi

Menurut Ronny, pembentukan tim investigasi dilakukan setelah pertemuan antara Wakapolri Komjen Badrodin Haiti dengan KSAD TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantiyo pada 23 September lalu.

"Hasil pertemuan KSAD dengan Wakapolri adalah sepakat untuk membentuk tim investigasi gabungan TNI-Polri," ungkap Ronny.

Tujuan dibentuk tim investigasi itu, kata Ronny, untuk menyelidiki latar belakang insiden penembakan 4 TNI tersebut. Tim itu dipercaya untuk mencari solusi dan penyelesaian kasus tersebut, yang diharapkan menghasilkan kesimpulan atau rekomendasi.

"Yang jelas tim investigasi ditunjuk untuk menyelesaikan permasalahannya. Semua pertanyaan akan terjawab, apabila tim investigasi sudah menghasilan kesimpulan dan rekomendasi," tandas Ronny.

Wakapolri Badrudin sebelumnya juga telah berkunjung ke lokasi kejadian perkara pada 23 September lalu untuk mengecek situasi.

Penembakan 4 prajurit TNI dari anggota Yonif 143 Tuah Sakti dengan anggota Brimob Batam, Kepulauan Riau terjadi Minggu 21 September lalu. Kejadian itu berawal saat anggota Ditkrimsus dan Gegana Brimob Polda Kepri menggerebek gudang yang diduga tempat penimbunan BBM jenis solar milik Noldy yang diduga ilegal.

Akibat kejadian itu, 4 prajurit TNI harus merasakan timah panas dari anggota Brimob. Selain luka tembak, mereka juga mengalami luka-luka akibat dugaan pengeroyokan anggota Brimob. (Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya