Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk ketiga kalinya mengajak jajaran PNS Pemprov DKI menonton film bersama. Sebelum nonton bareng (nobar) film Tabula Rasa malam ini, Basuki alias Ahok juga pernah nobar dokumenter berjudul 'Jalanan' di Balaikota Jakarta dan 'Negeri Tanpa Telinga' di Bioskop 21 Epicentrum, Jakarta Selatan.
Minat dan perhatiannya terhadap perfilman ternyata sudah muncul sejak remaja. Pasalnya, almarhum ayah Ahok, Indra Tjahaja Purnama, dulu memiliki usaha bioskop keliling.
"Dulu bapak saya punya bioskop. Bioskop keliling dan bioskop gedung," ucap Ahok di Bioskop 21 Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (13/10/2014).
Karena itu, dirinya sudah akrab dengan film meski hanya sebagai penonton. Ahok mengaku kerap menonton film-film Rhoma Irama di kampung halamannya bersama warga. Juga film Bing Slamet, Ateng, dan lainnya.
Kala itu bioskop ayahnya kerap dipadati warga yang datang hingga bertruk-truk. Namun, lambat laun budaya itu menghilang. Bioskop tak lagi leluasa memutar film karena adanya kebijakan bagi hasil.
"Saya kira masa itu hilang. Ketika itu semua bioskop harus bagi hasi. Kalau tidak, tidak dapat film. Itulah awalnya semua bioskop itu rontok," jelas Ahok.
Ia pun mendukung ketika akhirnya Peraturan Gubernur Nomor 115 Tahun 2012 Tentang Pembebasan Sebagian Pajak Hiburan Untuk Produksi Film Nasional dikeluarkan.
Ketentuan tersebut mengatur pengusaha bioskop yang memutar film di wilayah DKI diharuskan mengembalikan 75% dari pajak hiburan atau pajak tontonan dari seluruh pemasukan hasil penjualan tiket masuk (yang mestinya disetor ke kas Pemprov) kepada produser film nasional.
"Kami kasihkan kembali 75% supaya bisa membangkitkan kembali perfilman kita. Yang penting film Indonesia harus bagus. Makanya saya juga mau dorong setahun minimal 3 kali nonton film. Dorong semua pejabat itu punya hati kepada perfilman dan mendukung perfilman nasional," jelas Ahok.
Ahok: Dulu Bapak Saya Punya Bioskop Keliling
Ahok menuturkan bioskop milik ayahnya itu kerap dipadati yang datang hingga bertruk-truk.
diperbarui 14 Okt 2014, 02:23 WIBDiterbitkan 14 Okt 2014, 02:23 WIB
Ahok tantang parpol pecat kadernya yang jadi kepala daerah melalui pilkada langsung dan tidak setuju RUU PIlkada (Liputan6.com/ Faisal R Syam)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Haji Isam, Profil Crazy Rich Kalsel yang Dulunya Tukang Ojek Kini Umrahkan Ribuan Warga
Meriahkan Hari Guru Nasional, Sekolah Islam Nur Hikmah Bekasi Gelar Pentas Seni Budaya
Menang Telak di Pilkada Kutai Kartanegara, Edi Damansyah: Kemenangan Milik Seluruh Rakyat
6 Potret Gagal Renovasi Cat Rumah, Bikin Hasilnya Jauh Lebih Buruk
Tak Hanya Sholat Taubat, Ini 3 Syarat Tobat agar Diterima Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Cara Membuat Cemilan Simple: 41 Resep Mudah dan Lezat untuk Dicoba
Harga Minyak Anjlok 3% Pekan Ini
Siap-Siap, Skrining Kesehatan Gratis Saat Ulang Tahun Bakal Dimulai Januari 2025
GATF 2024 Digelar 3 Hari di Jakarta, Benarkah Harga Promo Tiket Pesawatnya Menjanjikan?
Cara Menghilangkan Lendir di Tenggorokan: Panduan Lengkap dan Efektif
Infografis Peta Politik dan Parpol Pemenang di 9 Provinsi Barometer Pilkada Serentak 2024
Kala Putin Akui Trump Cerdas dan Solutif