Ahok: Dunia Mana yang Lebih Manusiawi daripada Jakarta?

Ahok geram pihaknya disebut berupaya menyingkirkan orang miskin di Jakarta karena menggusur paksa warga di bantaran kali.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Des 2014, 16:13 WIB
Diterbitkan 23 Des 2014, 16:13 WIB
Ahok
Ahok. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Langkah Pemprov DKI yang akhirnya menggusur paksa warga DKI Jakarta yang menolak dipindahkan dari wilayah bantaran sungai untuk kepentingan normalisasi sungai dan pembanguan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dinilai sebagai upaya menyingkirkan orang miskin di Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Ahok pun geram. Ia menilai relokasi yang selama ini dilakukan oleh Ahok justru demi menyelamatkan jutaan warga Jakarta dari bahaya banjir yang menjadi ancaman tiap memasuki musim hujan. Ahok justru mengaku menjadi korban penipuan warga miskin yang telah mendapat fasilitas rumah susun.
‎
"‎Kita justru bela orang miskin selama ini. Kalau kamu punya 10 rumah, kamu sewain, kamu miskin atau kaya? (jawab: kaya lah) yang teriak tuh kamu. Yang miskin sekarang nggak pernah dapet rusun. Dapet rumah susun, dia jual. (Kita) ditipu melulu," ujar Ahok di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (23/12/2014).

Mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan langkah relokasi itu justru sudah sangat manusiawi. Sebab Pemprov DKI telah menyiiapkan rumah susun lengkap yang lebih nyaman lengkap dengan furnitur di dalamnya sebagai pengganti rumah yang digusur.

"Ini yang paling manusiawi, saya siapin rusun. Pernah nggak dalam sejarah republik ini, kita menyiapkan full furnished sampai rusun? ya makanya. Lu kasih tahu sama saya, dunia mana yang lebih manusiawi dari Jakarta? Jangan lihat gusurnya saja dong," tegas Ahok dengan nada tinggi.

Ahok pun mengaku heran lantaran setiap kebijakan pemerintah selalu dianggap salah. Padahal apa yang dilakukan dengan merelokasi warga bantaran sungai dan memindahkan ke rumah susun itu bertujuan untuk menyelamatkan jutaan warga Jakarta lainnya dari ancaman banjir besar dan bencana lain yang bisa datang kapan saja.

"‎Kamu tahu nggak Muara Baru? Dulu waktu saya gusur, bilang saya melanggar HAM toh? Sekarang kamu lihat ini sungai baik, 2,8 meter temboknya di atas air. Kalau ini roboh, lagi pasang tinggi, 15 ribu orang mati, bilang saya kejam nggak?" ujar Ahok.

Kemarahan Ahok itu bermula saat mendengar ucapan yang disampaikan oleh ‎Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan yang menyebut Gubernur DKI Jakarta tidak menyukai keberadaan orang miskin karena sikapnya yang menggusur keberadaan warga bantaran kali. ‎

"Ahok itu nggak suka orang miskin tinggal di Jakarta. Orang miskin dalam pikiran Ahok itu negatif. Sumber macet, sumber kumuh. Makanya harus disingkirin dari Jakarta," ujar Azas dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu. ‎

Menurut mantan Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) itu,  pemindahan ribuan orang demi RTH dan normalisasi sungai adalah sebuah bentuk diskriminasi yang dilakukan Pemprov DKI. ‎Ahok pun menilai rumah susun sewa yang dijanjikan oleh Ahok kondisinya tidak seperti yang digambarkan olehnya. Rusun-rusun tersebut menurutnya tidak layak huni dan kondisi lingkungannya sangat buruk. "Kata dia kan sudah dikasih rusun. Oke, tetapi coba deh Ahok tinggal sehari saja di rusun itu," ucap Azas. (Riz/Yus)‎

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya