700 Titik Jalan di Jakarta Rusak Akibat Banjir

Pemprov DKI Jakarta mencatat, tak kurang dari 700 titik jalan di Jakarta rusak akibat banjir sejak akhir pekan lalu.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Feb 2015, 15:35 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2015, 15:35 WIB
Penampakan Kelapa Gading Usai Diterjang Banjir
Meski sudah bisa dilewati, banyak jalan rusak dan berlubang di kawasan Kelapa Gading. Sebelumnya, kawasan ini terendam banjir setinggi 80 cm hingga memutuskan arus lalu lintas, Jakarta, Jumat (13/2/2015). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Hujan tidak hanya berdampak pada terendamnya sejumlah jalan utama di Jakarta. Jalan-jalan itu ternyata juga rusak akibat banjir. Pemprov DKI Jakarta mencatat, tak kurang dari 700 titik jalan di Jakarta rusak akibat banjir sejak akhir pekan lalu.

"Ada sekitar 700-an titik jalan rusak. Perbaikannya mungkin sudah 50%," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal di Balaikota Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Yusmada mengatakan, pihaknya terus melakukan perbaikan di titik-titik jalan yang rusak itu. Sejauh ini, caranya dengan tambal sulam. Hal itu terpaksa dilakukan agar aktivitas warga tetap berjalan.

"Tapi kan harus ditangani. Lubang-lubang harus ditutup, kalau tidak nanti komplain dari masyarakat. Iya (tidak maksimal), tapi ada cara lain," lanjut dia.

Sementara itu, untuk perbaikan menggunakan beton menurut Yusmada belum bisa dilakukan di musim hujan. Seperti yang terjadi di kawasan Beos, Jakarta Barat. Proses perbaikan jalan tidak bisa dilakukan cepat karena butuh waktu lebih lama.

"Kan nggak bisa cepat, semalam hanya 4-5 segmen beton. Per segmen ukurannya 3x5 meter, ketebalannya 15-20 cm," jelas dia.

Sejauh ini, kata Yusmada, dia tidak akan meninggikan jalan. Tapi membuat konstruksi yang kuat sehingga saat ada  jalan tergenang, tinggal genangan yang dihilangkan. "Nah, kalau begitu drainasenya yang dibereskan. Kalau drainase itu Dinas Tata Air," jelas dia.

Untuk saat ini, penanganan jalan yang rusak memang belum optimal karena harus menunggu kondisi cuaca cerah sehingga pekerjaan tidak dikejar-kejar waktu.

"Yang tahan air kan beton. Memang mau dibeton semua Jakarta. Kalau beton semua kan lama. Kita manfaatkan saja yang ada sekarang, recycling. Tapi nggak bisa sekarang, nanti tunggu cerah," tandas dia. (Ado/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya