Jokowi: Prioritas Mana, UPS atau Renovasi Sekolah?

Meliha banyak sekolah yang tidak layak, semestinya anggaran untuk renovasi gedung sekolah yang menjadi prioritas

oleh Luqman Rimadi diperbarui 28 Feb 2015, 23:23 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2015, 23:23 WIB
Keputusan Presiden Jokowi Terkait KPK dan Polri
Presiden Joko Widodo. (Liputan6/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menuding munculnya dana siluman dalam APBD DKI Jakarta dalam bentuk pengadaan uninterruptable power supply (UPS) ke sejumlah sekolah. Yang menjadi masalah, Dalam APBD 2015 menyebut pengadaan UPS untuk sekolah-sekolah mencapai Rp 6 miliar. Padahal harga yang diungkapkan oleh Gubernur Ahok tidak mencapai angka Rp 200 juta.

Menanggapi penganggaran UPS dengan jumlah anggaran yang tidak masuk akal. Presiden Joko Widodo yang juga merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta menilai harus ada anggaran yang menjadi prioritas. Menurut dia, melihat kondisi sekolah-sekolah di wilayah DKI Jakarta banyak yang masih tidak layak, semestinya anggaran untuk renovasi gedunglah yang menjadi prioritas. 

"Ya sebetulnya masalah anggaran itu ada prioritas. Mestinya ada prioritas. Mana yang prioritas, apakah sekolah-sekolah yang rusak, atau UPS-nya, penting mana? Ya kan? Kan masih banyak sekolah-sekolah yang rusak, perlu direhab, perlu diperbaiki, penting yang mana?‎" ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Sabtu (28/2/2015). 

Ia pun mempertanyakan, bila memang alat penyedia listrik cadangan tersebut benar-benar merupakan usulan dari sekolah tersebut atau ada pihak lain yang memasukkan dana tersebut. "Yang kedua apakah itu usulan sekolah atau bukan, ditanyakan. Nanti akan kelihatan, tanyakan ke dinas juga mereka mengusulkan nggak?" ucap dia. 

Saat diminta terkait adanya pengakuan pihak sekolah yang tidak pernah meminta pengadaan UPS, namun dipaksa untuk menerima alat tersebut, Jokowi melempar pertanyaan tersebut kepada pihak Satuan Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

"Lah ya sudah, kok ditanya ke saya. Oleh sebab itu tanyakan ke sekolah dan dinas, usulan mereka bukan?" tukas Jokowi. ‎

‎UPS adalah alat yang memberikan tenaga listrik cadangan apabila aliran listrik utama mati. UPS juga bisa melindungi komputer dari beban dan kerusakan akibat sumber listrik yang kurang baik.‎
‎
‎Di pasaran UPS beredar dengan beragam harga. Di pusat elektronik ITC Glodok, Jakarta Barat harga UPS dipatok mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah. UPS dengan kapasitas rendah mulai dari 150 watt dijual dengan harga Rp 650 ribu.

Sementara UPS dengan kapasitas lebih besar mencapai 16 ribu watt dipatok dengan harga Rp 149 juta. UPS di sekolah-sekolah di Jakarta kapasitasnya bisa mencapai 120 ribu watt. ‎(Luq/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya