PBNU Ingatkan Masyarakat Tidak Tergiur Iming-iming Anggota ISIS

Islam itu adalah agama yang ramah dan antikekerasan, namun faktanya ISIS malah melakukan pembantaian kepada saudaranya sesama muslim.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 17 Mar 2015, 02:53 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2015, 02:53 WIB
Teaterikal Menolak ISIS di Bundaran HI
Sejumlah mahasiswa melakukan aksi menolak ISIS di Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (15/3/2015). Mereka melakukan aksi teaterikal sebagai bentuk sindiran terhadap kekejaman ISIS. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan kepada masyarakat agar tidak tergiur dengan iming-iming yang dilancarkan anggota Islamic State Iraq and Syiria (ISIS) untuk bergabung dengan kelompoknya.

"Masyarakat Indonesia jangan cepat terpikat dengan rayuan yang dilancarkan anggota ISIS supaya mau bergabung," ujar Ketua Pengurus Besar NU KH Maksum Machfoedz dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/3/2015).

Menurut dia, Islam itu adalah agama yang ramah dan antikekerasan, namun faktanya ISIS malah melakukan pembantaian kepada saudaranya sesama muslim.

"Doktrin ISIS itu tidak sesuai dengan akidah Islam. Jangan tergiur dengan iming-iming ISIS karena mereka sadis yang membunuh saudaranya sesama muslim. Islam tidak seperti itu," kata Maksum.

Lebih jauh, dia mengimbau kepada semua pihak agar menjadikan aksi radikalisme dan terorisme sebagai musuh bersama yang harus dihilangkan.

"NU sangat menentang radikalisme maupun terorisme. NU juga akan membuat fatwa supaya bisa memerangi gerakan radikalisme termasuk ISIS," tegas dia.

Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Polisi Rikwanto mengatakan, dari penyelidikan sementara ada beberapa faktor yang membuat sejumlah warga Indonesia tergiur datang ke Timur Tengah dan bergabung dengan ISIS. Menurut dia, ada 2 jurus rayuan dilancarkan anggota ISIS supaya WNI mau bergabung.

"Pertama menjalankan syariat Islam utuh dalam arti berjihad dan mendapatkan penghasilan cukup. Tak tanggung-tanggung upah ditawarkan ISIS terhadap WNI yang hendak bergabung sekitar Rp 20 juta tiap bulan," kata Rikwanto di Jakarta. (Ado)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya