Menteri Tidak Sensitif, Bamsoet Minta Kabinet Segera Dirombak

Menteri ekonomi di Kabinet Kerja dinilai tidak mampu menyesuakikan ritme kerja setelah Presiden mengubah kebijakan subsidi energi.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Mei 2015, 03:28 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2015, 03:28 WIB
bamsoet
Wakil Bendahara Umum Golkar Bambang Soesatyo.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR RI Bambang Soesatyo menilai tim ekonomi Kabinet Kerja tidak sensitif tentang harga kebutuhan pokok masyaratat yang terus naik.

"Akibatnya, popularitas pemerintahan sekarang anjlok. Maka, reshuffle kabinet yang sudah diagendakan Presiden Joko Widodo sebaiknya dipercepat dengan merombak tim ekonomi kabinet," kata Bambang di Jakarta, Minggu (3/5/2015).

Para menteri ekonomi di Kabinet Kerja, kata Bambang, tampaknya tidak mampu melakukan penyesuaian ritme kerja setelah Presiden mengubah kebijakan subsidi energi.

"Dampaknya sangat luas dan strategis, karena menyentuh harga kebutuhan pokok dan tarif jasa angkutan. Harga kebutuhan pokok dan tarif angkutan bisa turun-naik kapan saja," ujar dia.

Padahal, menurut Bambang, pemerintah harus bisa mengontrol dan mengendalikan harga pasar untuk tetap bisa dijangkau masyarakat.

"Seharusnya, dalam situasi seperti itu, pemerintah tidak boleh diam saja. Pemerintah sebagai regulator harus hadir di pasar untuk menstimulir harga dan pasokan agar segala sesuatunya terkendali dan terjangkau oleh rakyat kebanyakan," kata anggota dewan dari Fraksi Partai Golkar ini.

Untuk mewujudkan hal itu, Bambang menilai harus ada kesinambungan koordinasi antara tim ekonomi dengan pimpinan di daerah.

"Itulah pekerjaan besar yang harus selalu diantisipasi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Konsekuensinya, harus ada koordinasi berkesinambungan antara tim ekonomi di Kabinet Kerja dengan semua pemerintahan provinsi," pungkas dia. (Ant/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya