Survei: Kinerja 7 Menteri Jokowi Tak Diketahui Publik

Melalui hasil surveinya, Polcomm Institute mencatat setidaknya ada 7 menteri yang kinerjanya selama 6 bulan ini kurang diketahui publik.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 11 Mei 2015, 14:38 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2015, 14:38 WIB
Jokowi-JK Berfoto Bersama Menteri Kabinet Kerja
Jokowi dan JK berpose bersama para Menteri Kabinet Kerja di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Political Communication Institute (Polcomm Institute) melihat ada sejumlah menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK yang kinerjanya kurang diketahui publik. Melalui hasil surveinya, Polcomm Institute mencatat setidaknya ada 7 menteri yang kinerjanya selama 6 bulan ini kurang diketahui dengan prosentase di bawah 0,2%.

Yakni Menteri Pertanian Amran Sulaiman, kemudian Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi M Natsir, Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, dan Menteri Koperasi dan UKM Gusti Ngurah Puspayoga. Semuanya dengan presentase 0,1%. Sementara Menteri Perdagangan Rahmat Gobel sebesar 0,2%.

Survei ini dilakukan berdasarkan metode riset dan kajian dengan teknik pengumpulan data berita sebanyak 32.047 dari 15 media nasional. Metode riset content analysis dan discourse analysis ini dilakukang dengan periode pemberitaan Oktober 2014 hingga April 2015, dan periode riset 1 hingga 7 Mei 2015.

Direktur Eksekutif PolcoMM Institute Heri Budianto mengatakan, kinerja pemerintah dapat diketahui publik melalui kerja para menteri kabinetnya. Ada menteri yang proaktif berkomunikasi melalui media, ada pula yang kurang aktif.

"Ada menteri yang proaktif di media massa sehingga diketahui kerjanya. Tapi tidak sedikit juga yang tidak terlihat karena jarang terekspose media," ujar Heri di Hotel Gren Alia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/5/2015).

Menurut dia, ketujuh menteri itu merupakan pembantu presiden yang sejak dilantik kerjanya kurang disorot media. Sehingga apa yang dilakukan menteri-menteri tersebut selama 6 bulan kurang diketahui publik.

"Memang ini baru 6 bulan massa pemerintahan Jokowi-JK. Namun kinerja menteri-menteri yang paling minim diketahui publik ini bisa menjadi catatan ke depan di kabinet," lanjut dia.

Selain menyoroti menteri yang kurang terekspose, Polcomm Institute juga merilis 7 pembantu presiden yang paling disorot media. Sehingga kinerja mereka paling banyak diketahui publik.

Pembantu Presiden Jokowi yang paling dikenal publik selama 6 bulan mengabdi adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan presentase sebesar 12,3%. Disusul Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly sebesar 9,3%.

Di posisi ketiga ada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sebesar 9,1%. Kemudian Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy sebesar 8,3%. Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri sebesar 7,8%. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebesar 7,2%. Dan Men PAN-RB Yuddy Chrisnandi.

Kendati, tidak sedikit pula kinerja para menteri ini yang menuai kontroversi. Sehingga membuat kinerja pemerintahan dipandang negatif.

"Salah satunya ucapan Menteri Tedjo tempo hari terhadap para pendukung KPK yang disebut rakyat tidak jelas," pungkas Heri. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya