Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 600 pengungsi Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh dikabarkan terdampar di wilayah Aceh setelah diselamatkan nelayan lokal.
Diduga kuat sebelum menginjak Bumi Serambi Mekah itu, para pengungsi Rohingya ini sudah berada di laut lepas selama beberapa pekan.
Merespons kabar tersebut, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri angkat bicara. Mereka berjanji menyelidiki alasan para pengungsi itu bisa sampai di Aceh.
"Pemerintah tentu saja pertama menginvestigasi dulu penyebab dan sebagainya," kata Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir, di Gedung Nusantara Kompleks Kemlu, Jakarta, Senin (11/5/2015).
Dia mengatakan, investigasi tersebut tidak akan dilakukan pemerintah seorang diri. Namun, akan menggandeng sejumlah pihak, baik dari dalam dan luar negeri. "(Akan) Ada juga koordinasi antara kementerian dan lembaga, apakah itu polisi," tutur dia.
"Mungkin kita akan melibatkan IOM (international organisation for migration). Itu adalah proses yang biasa," pungkas Fachir.
Pengungsi Rohingya merupakan salah satu masalah kemanusian yang paling disorot dunia saat ini. Sebab, Myanmar tempat penduduk Rohingya tinggal menolak memberi kewarganegaraan bagi etnis tersebut.
Pada Juni dan Oktober 2012, kerusuhan bernuansa etnis pecah di negara bagian Rakhine, Myanmar. Puluhan ribu warga Rohingya kemudian meninggalkan wilayah mereka. Kekerasan etnis ini setidaknya menewaskan ratusan orang dan membuat 140 ribu warga minoritas tersebut kehilangan tempat tinggal.
Reuters menulis, Rohingya tidak diakui kewarganegaraannya oleh pemerintah Myanmar meski telah tinggal beberapa generasi di negara yang dulunya bernama Burma tersebut. Praktis, mereka sulit mendapatkan pekerjaan, sekolah ataupun jaminan kesehatan. (Ndy/Yus)
Pemerintah Bakal Investigasi 600 Pengungsi Rohingya di Aceh
Diduga kuat sebelum menginjak Bumi Serambi Mekah itu, para pengungsi Rohingya ini sudah berada di laut lepas selama beberapa pekan.
diperbarui 11 Mei 2015, 15:55 WIBDiterbitkan 11 Mei 2015, 15:55 WIB
Para pengungsi etnis Rohingya tidur di tempat penampungan di Lhoksukon, Aceh, Senin (11/5/2015). Sekitar 500 migran terdampar di pantai Aceh setelah terapung-apung di laut selama sebulan karena kehabisan bahan bakar. (REUTERS/Roni Bintang)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menkum Supratman Minta Dirjen AHU Bantu Ekstradisi Paulus Tanos
Berapa THR PNS 2024? Cek Rincian Lengkap dan Jadwal Pencairannya di Sini!
Bos BI Ajak Investor Global Investasi di Indonesia
Sudah Berusaha Baik tapi Masih Dihujat, Begini Sikap Praktis yang Disarankan Ustadz Adi Hidayat
Kim Jae Joong Ungkap Kisah Mengerikan soal Mantan Pacarnya
Saksikan FTV Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Jumat 24 Januari Via Live Streaming Pukul 13.00 WIB
Donald Trump Desak Penurunan Suku Bunga AS Picu Indeks S&P 500 Sentuh Rekor
Apa Itu LOC: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya dalam Transaksi Internasional
Guru Besar UPI: Usulan Kampus Kelola Tambang Itu Sesat Pikir dan Kebijakan
Prediksi Timnas Indonesia U-20 Vs Yordania, Langkah Awal Menuju Piala Asia U-20
Segera di Bioskop! Sinopsis, Jadwal Tayang, dan Pemeran Film PERAYAAN MATI RASA Karya Umay Shahab
Menteri Rosan Beberkan Jurus Indonesia Capai Ekonomi 8% di WEF 2025