Liputan6.com, Tomohon - Aktivitas Gunung Lokon dan Mahawu, di Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) dilaporkan tengah meningkat, menurut pantauan di pos pengamatan di Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung di Kakaskasen. Warga yang berada di radius bahaya gunung berapi itu diminta bersiaga atas kemungkinan terjadi letusan.
"Aktivitas magmatik masih terjadi, masih terekam juga gempa-gempa vulkanik dalam dan dangkal. Radius bahaya sejauh 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan," kata salah satu pengamat, Ferry di Tomohon, Jumat (22/5/2015).
Kegempaan vulkanik yang terekam Kamis 21 Mei pukul 00.00 - 06.00 Wita yaitu empat kali gempa tektonik jauh, satu kali gempa vulkanik dalam, 45 kali kali gempa vulkanik dangkal serta satu kali gempa embusan.
Selanjutnya pukul 06.00 - 12.00 Wita, terekam tiga kali gempa tektonik jauh, 14 kali gempa vulkanik dalam, serta 36 gempa vulkanik dangkal.
Sedangkan periode enam jam berikutnya, pukul 12.00 - 18.00 Wita terekam lima kali gempa vulkanik dalam, 16 kali gempa vulkanik dangkal serta satu kali gempa embusan.
"Secara keseluruhan, aktivitas kegempaan masih tinggi. Karena itu warga hendaknya tetap bersiaga, masih berpeluang meletus," ujar dia.
Pada dua hari lalu, Rabu 20 Mei pukul 15.20 Wita, salah satu gunung api aktif di Provinsi Sulawesi Utara kembali meletus dengan tinggi debu letusan diperkirakan 1.500 meter.
Ini adalah letusan pertama di tahun 2015, setelah letusan serupa terjadi di bulan September tahun lalu, erupsi kala itu menyebabkan terbentuknya beberapa kawah baru di rekahan ke arah barat dari kawah utama, Tompaluan Gunung Lokon.
Setelah itu, PVMBG Badan Geologi Bandung juga menegaskan Gunung Lokon di Kota Tomohon, Provinsi Sulut dinyatakan tertutup untuk pendakian. (Ant/Tnt)