9 Srikandi Diminta Telusuri Jejak Kasus Hukum Calon 'Ksatria' KPK

Alasannya, agar jangan sampai calon Pimpinan KPK yang nanti terpilih ternyata bermasalah dalam kasus hukum.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 30 Mei 2015, 07:15 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2015, 07:15 WIB
Ini Wajah 9 Srikandi Pansel KPK
Para anggota Pansel KPK berpose bersama di Istana Negara usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Jakarta, Senin (25/5/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin mengingatkan panitia seleksi (Pansel) calon Pimpinan KPK)](2242301 ""), agar menelisik rekam jejak para pendaftar yang ingin menjadi pimpinan di lembaga antirasuah itu. Alasannya, agar jangan sampai calon Pimpinan KPK yang nanti terpilih ternyata bermasalah.

"Jangan sampai ada kasus-kasus sebelum dia menjabat muncul. Atau pas penetapan jadi Pimpinan KPK malah ditetapkan jadi tersangka. Itu harapannya agar tidak terjadi seperti itu," kata Aziz di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (29/5/2015) malam.

Karena itu, politisi Partai Golkar itu meminta Pansel tidak main-main dengan rekam jejak para calon Pimpinan KPK tersebut.‎ Termasuk jika ada dugaan pelanggaran etika maupun pidana.

"Kalau bisa sebelum pansel, masalah rekam jejaknya bisa dinetralisir oleh aparat penegak hukum. Sebelum itu masuk (ke DPR) untuk bisa diklarifikasi terlebih dulu rekam jejaknya kepada aparat penegak hukum, polisi, jaksa dan KPK," harap dia.

Aziz menambahkan, 9 Srikandi pencari ksatria KPK cukup memilih delapan calon untuk diajukan ke Presiden Joko Widodo. Sebab, sudah ada dua calon pimpinan KPK yang jauh-jauh sebelumnya diserahkan presiden ke DPR, yakni Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata.

Merujuk pada Undang-Undang KPK, presiden menyerahkan 10 nama calon ke DPR untuk dipilih 5 orang saja sebagai pimpinan.

"Jadinya sepuluh calon. Dari 10 nama itu dipilih 5 orang oleh DPR. Khusus Busyro dan Robby, dia harus bersaing lagi dengan calon yang lain dalam fit and proper test di DPR," tandas Aziz.‎ (Ali)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya