Jokowi Dikritik Pakai Seragam TNI, Ahok Usul Tambah Bintang 5

Menurut Ahok, Jokowi pantas saja mengenakan seragam militer, karena Presiden merupakan panglima tertinggi TNI.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 19 Jun 2015, 13:44 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2015, 13:44 WIB
Gagahnya Jokowi Saat Jadi Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI
Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat mengikuti upacara pengangkatan Presiden Jokowi sebagai warga kehormatan Pasukan khusus TNI di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenakan seragam militer kini menjadi polemik. Banyak pihak menilai, tidak sepantasnya Jokowi mengenakan seragam militer karena berasal dari kalangan sipil.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok punya pandangan lain. Menurut dia, Jokowi pantas saja mengenakan seragam militer, karena Presiden merupakan panglima tertinggi TNI.

"Boleh dong. Karena Presiden kan panglima tertinggi," ucap Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (19/6/2015).

Ahok menilai, sangat pantas Presiden mengenakan seragam militer. Bahkan, seharusnya ada bintang yang tersemat di pundak seragam Jokowi layaknya panglima tertinggi.

"Jenderal MacArthur --Douglas MacArthur, seorang jenderal Amerika Serikat dan Marsekal Lapangan angkatan bersenjata Filipina-- saja bintang 5. Mungkin Jenderal Sudirman dulu juga harusnya jadi Presiden, karena bintang 5. Panglima tertinggi ya Presiden," ujar Ahok mencontohkan.

Mantan Bupati Belitung Timur ini pun mengatakan, ada kejanggalan di seragam Jokowi. Bagaimana mungkin panglima tertinggi tidak ada bintang yang tersemat di seragam yang dikenakan.

Karena itu, menurut Ahok, harus ada bintang yang disematkan di pundak seragam Jokowi. "Saya juga berpikir, lucu juga Presiden pakai baju militer kok nggak ada bintang. Bintang kan menunjukkan dapat mengontrol semuanya."

"Bintang 5 kan nggak selamanya cuma dipunyai 1 orang. Kalau Panglima TNI bintang 4, Presiden bintang 5 dong. Saya kasih usul, kalau perlu bintang 5 dibikin bulet bukan dijejer kayak MacArthur, boleh dong," saran Ahok.

Pada Kamis 4 Juni lalu, sejumlah tokoh senior nasional yang mengatasnamakan diri Paguyuban Punakawan bertemu Presiden Joko Widodo. ‎Salah satu dari tokoh itu yakni pengamat militer yang juga guru besar Universitas Pertahanan (Unhan), Salim Said.

Dalam pertemuan yang diselingi jamuan makan siang itu, Salim memberi masukan dan kritik kepada Presiden Jokowi. Salah satunya soal pemakaian seragam militer oleh Jokowi saat menghadiri acara TNI.

Salim menyarankan ‎Presiden tidak lagi mengenakan seragam militer. Alasannya, walaupun gelar sebagai panglima tertinggi TNI melekat pada Jokowi, namun Jokowi tetaplah seorang sipil dan bukan berasal dari unsur militer. (Rmn/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya