Outbond 4 Pilar MPR Libatkan Ratusan Mahasiswa Maluku Utara

Para mahasiswa memang merupakan salah satu target strategis untuk membentuk generasi bangsa yang akan datang.

oleh Sugeng Triono diperbarui 04 Sep 2015, 23:44 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2015, 23:44 WIB
Banner empat pilar kebangsaan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/6). (Antara)

Liputan6.com, Ternate - Ratusan mahasiswa dari 11 perguruan tinggi di Maluku Utara terlibat dalam program sosialisasi 4 Pilar yang diselenggarakan MPR RI di Ternate, Maluku Utara. Para mahasiswa memang merupakan salah satu target strategis untuk membentuk generasi bangsa yang akan datang.

Program sosialisasi kali ini tidak hanya dibalut dengan acara-acara diskusi atau seminar pada umumnya. Para mahasiswa juga akan dilatih mengembangkan potensi yang dimiliki dengan program outbond.

Salah satu pimpinan Badan Sosialisasi MPR yang langsung terlibat dalam program ini adalah Bachtiar Ali. Dia menyebut bahwa konsep outbond yang akan dilakukan oleh para mahasiswa merupakan metode yang memudahkan mereka menangkap pesan sosialisasi 4 Pilar.

"Outbond ini merupakan salah satu metode sosialisasi. 4 Pilar mempunyai arti penting dalam perjalanan bangsa, sehingga sosialisasi harus kita teruskan," ucap Bachtiar Ali di Ternate, Jumat (4/9/2015).

Tidak hanya itu, dalam program yang berlangsung pada 4-7 September ini juga menurut Bachtiar diharapkan dapat mempererat persatuan bangsa pada generasi muda.

"Keberagaman merupakan satu anugerah. Sarana ini dipandang tepat untuk kalangan mahasiswa. Karena rasa toleransi semakin surut," kata guru besar Universitas Indonesia tersebut.

Sementara itu seorang panitia program outbond 4 Pilar MPR Mohammad Rizal mengatakan, program yang telah digelar rutin sejak beberapa tahun lalu ini mampu membentuk kader-kader bangsa yang berkualitas. Dan berdasarkan hasil survei di sejumlah perguruan tinggi, program ini sangat dibutuhkan.

"Sosialisasi 4 Pilar model outbond merupakan gabungan antara sosialisasi diselingi dengan permainan yang rileks, sehingga program ini tak menjenuhkan. Dengan demikian nilai-nilai kebangsaan mudah diinternalkan dalam diri mahasiswa dalam bidang wawasan kebangsaan dan menjalin persatuan," pungkas Rizal. (Ans/Ali)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya