Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi X DPR Sutan Adil Hendra mengatakan, pemerintah masih lambat dalam menangani kabut asap. Menurutnya, perlu ada beberapa persoalan yang harus dibenahi karena bencana asap ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
"Memang pada tahun ini kita sadari akibat dari el nino yang berkepanjangan, tetapi ini menjadi sesuatu yang lambat penanganan oleh pemerintah," ujar Sutan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 28 Oktober 2015.
Dia mengungkapkan, selama 3 bulan belakangan semua sendi-sendi kehidupan masyarakat yang terkena bencana asap banyak mengalami kelumpuhan. Kesehatan warga juga terganggu dengan terjangkitnya ISPA karena kualitas udara yang sangat berbahaya.
Sutan juga menilai, pemadaman api penyebab kabut asap yang dilakukan satgas masih terbatas anggaran dan peralatan. Akibatnya, pemadaman di lahan gambut menjadi sia-sia.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada seluruh anggota dewan untuk segera terlibat dalam pembentukan panitia khusus (pansus) kabut asap.
"Karena saya melihat dengan adanya pansus, akan bisa komprehensif penanganannya sampai tuntas," kata politisi Partai Gerindra itu.
Dengan pansus asap, ada 2 hal yang sangat dibutuhkan dalam penanganan asap, pertama mengenai koordinasi. Dia mengatakan, selama ini pemerintah masih berjalan sendiri-sendiri menangani asap.
Kedua, kondisi anggaran daerah saat ini tengah defisit sehingga dibutuhkan penanganan secara nasional agar koordinasi dapat dilaksanakan secara vertikal antara menteri terkait, demikian juga horisontal bisa dilakukan di tingkat daerah.
"Anggaran dibutuhkan dalam pemadaman api. Kalau ini sudah bencana nasional baik APBN maupun APBD bisa dipergunakan untuk bisa memadamkan asap," ujar Sutan.
Dia berharap, pembentukan pansus tidak perlu diperdebatkan lagi apakah akan efektif atau tidak dalam menyelesaikan masalah asap.
"Yang jelas ini, sudah merupakan solusi terbaik, dengan adanya pansus ini DPR bisa melakukan pengawasan dalam hal bagaimana pemadaman api, penanggulangan asap, termasuk yang paling penting bagaimana menghukum pelaku pembakaran hutan," ujar kata dia.
"Sehingga kita dari DPR bisa memanggil perusahaan-perusahaan, dengan demikian bisa kita rekomendasikan kepada pemerintah bahwa inilah mafia pembakaran yang tidak memikirkan nasib 50 juta masyarakat (yang terkena dampak asap)," tandas Sutan. (Mvi/Ron)
Sutan Adil Gerindra: Pembentukan Pansus Asap Solusi Terbaik
Pembentukan pansus asap diminta tidak perlu diperdebatkan lagi.
diperbarui 29 Okt 2015, 06:32 WIBDiterbitkan 29 Okt 2015, 06:32 WIB
Foto udara pemandangan wilayah Kalimantan Timur yang masih diselimuti kabut asap, Selasa (27/10). Kepala Bidang Informasi BMKG, Tirto Djatmiko mengatakan, titik api saat ini di wilayah Kalimantan relatif berkurang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Arti 'Menyala Abangkuh': Fenomena Bahasa Gaul Terkini
Apa Arti Demokrasi: Memahami Sistem Pemerintahan Rakyat
Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Jadi Tersangka Korupsi PT Asuransi Jiwasraya
Bukti Tes DNA, Pengacara Pastikan Anak Kandung DPP Bukan Darah Biologis BL
Resep Kare Ayam: Panduan Lengkap Membuat Hidangan Lezat Khas Indonesia
Jadwal Tayang Drama Korea Weak Hero Class 2, Aksi Intens dengan Karakter Baru
4 Fase Turunnya Azab bagi Orang Zalim, Hati-Hati!
350 Caption Malam Lucu untuk Menghibur Sebelum Tidur
30 Tahun Aming Berkarya: Awali 2025 dengan Musikal Sinematik City of Love, Ingin Jadi Seniman Sejati
Berdalih Ritual, Dukun Palsu di Pringsewu Rudapaksa Pasien
Terungkap, Polisi di Bandar Lampung Akhiri Hidup karena Masalah Keluarga
Pengedar Sabu Lompat dari Lantai 2 Rumah Usai Transaksi dengan Polisi