Freeport: Lobi Dipercepat Demi Masa Depan Pekerja

Freeport memiliki ribuan pekerja yang juga menunggu kejelasan masa depannya.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 23 Nov 2015, 15:19 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2015, 15:19 WIB
Beberapa menteri Kabinet Kerja mengunjungi PT Freeport Indonesia.
Beberapa menteri Kabinet Kerja mengunjungi PT Freeport Indonesia. (Foto: Kementerian Perindustrian)

Liputan6.com, Jakarta - Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, pihaknya ingin segera renegosiasi terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia dengan pemerintah. Sebab, Freeport memiliki ribuan pekerja yang juga menunggu kejelasan masa depannya.

"Kita ingin secepatnya karena ada karyawan kita yang banyak. Kita ingin secepatnya renegosiasi," ujar Riza di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/11/2015).

Namun, saat disinggung apakah percepatan renegosiasi tersebut alasan melobi Ketua DPR Setya Novanto untuk memuluskan perpanjangan kontrak, Riza mengaku, pihaknya hanya melakukan negosiasi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

"Enggak enggak, kita hanya negosiasi dengan (kementerian) Energi dan Sumber Daya Mineral," ujar dia.


Selain itu, Riza menuturkan, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin akan mendatangi DPR jika dipanggil oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk menjelaskan terkait pertemuan yang dilakukannya dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha minyak Riza Chalid.

"Kalau dipanggil ke MKD, ya Bapak (Maroef) akan hadir," ujar Riza.

Namun, Riza enggan membeberkan lebih detail mengenai pertemuan yang dilakukan Maroef dengan pimpinan DPR itu dan Riza Chalid. "Itu kan masih di pihak berwenang ya, jadi kita tidak komentar ya. Kita ikuti saja prosesnya," ucap dia.

Riza juga mengatakan, masih menunggu pemerintah untuk rekonstruksi hukum terkait divestasi atau pengurangan beberapa jenis aset. "Divestasi itu tergantung peraturan yang ada. Kita tunggu rekonstruksi hukumnya. Itu kan janji dari pemerintah, kita menunggu untuk rekonstruksi," tandas Riza Pratama. (Din/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya