Ini Alasan Menghilangnya Setya Novanto di DPR

Ketidakhadiran komandan DPR itu sempat disindir Wakil Presiden Jusuf Kalla yang saat itu menjadi tamu di gedung parlemen.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 04 Des 2015, 06:35 WIB
Diterbitkan 04 Des 2015, 06:35 WIB
Tantowi Yahya
Tantowi Yahya (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto tidak terlihat dalam Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) yang digelar di Gedung DPR, Senayan, kemarin.

Sosok anggota DPR yang paling dicari ini seolah sengaja kabur dari sorotan publik, di tengah riuhnya persidangan etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam 2 hari terakhir. Ketidakhadiran komandan DPR itu sempat disindir Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK, yang saat itu menjadi tamu di gedung parlemen.

Apalagi kalau bukan disangkutpautkan dengan rekaman percakapan upaya 'percaloan' Novanto dan pengusaha Riza Chalid serta Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin, yang diperdengarkan pada malam sebelumnya.

 



Dugaan menghindar pun menyeruak. Namun, hal itu dibantah sejawat Novanto di Fraksi Partai Golkar, Tantowi Yahya. Wakil Ketua Komisi I DPR itu menyebut ketidakhadiran Novanto disebabkan kesibukan mempersiapkan resepsi pernikahan putri keduanya, Dwina Michaella, yang rencananya bakal digelar di sebuah hotel bintang 5 di kawasan Senayan, Jumat ini (4/12/2015).

"Setya Novanto tidak banyak terlihat akhir-akhir ini, barangkali karena sedang disibukan dengan persiapan resepsi pernikahan putrinya. Bisa dibayangkan kesibukan orangtua dalam mempersiapkan resepsi pernikahan yang dihadiri oleh banyak orang penting dan pejabat tinggi," ujar Tantowi ketika dikonfirmasi, Kamis, 3 Desember 2015.

Disinggung tentang kasus yang menjerat Setya Novanto, Tantowi menyatakan pemutaran rekaman secara utuh membuat alur pembicaraan menjadi jelas. Ia menegaskan tidak ada arahan khusus dari fraksi maupun DPP Golkar menyikapi rekaman itu. Partainya menyerahkan sepenuhnya kepada MKD.

"Belum, kita masih akan mengikuti terus proses di MKD," pungkas Tantowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya