Probolinggo Siaga Bencana Erupsi Bromo

BPBD Kabupaten Probolinggo telah menyiapkan rencana kontigensi bencana erupsi Gunung Bromo

oleh Zainul Arifin diperbarui 09 Des 2015, 14:20 WIB
Diterbitkan 09 Des 2015, 14:20 WIB
BB TNBTS
Petugas yang terus berjaga di area Gunung Bromo, Minggu (6/12/2015) (BB TNBTS)

Liputan6.com, Malang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur telah menyiapkan rencana darurat bencana erupsi Gunung Bromo. Ini sebagai antisipasi lantaran aktivitas vulkanik Gunung Bromo terus naik. Bahkan saat ini status gunung tersebut siaga level III.
 
"Rencana kontingensi atau prosedur penanganan meliputi siapa melakukan apa jika terjadi bencana, sudah kami siapkan. Simulasi juga sudah pernah kita lakukan," kata Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Jayadi dikonfirmasi di Malang, Rabu (9/12/2015).
 
Di Kabupaten Probolinggo, ada 3 desa yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) I di radius 5 kilometer. Ketiga desa itu yakni Desa Ngadirejo yang didiami 1.499 jiwa, Desa Ngadas dihuni 651 jiwa dan Desa Ngadisari didiami 1.555 jiwa.

Dwijoko menambahkan BPBD telah memasang papan informasi yang memuat titik kumpul, titik evakuasi, jalur evakuasi hingga persiapan penetapan posko. Namun sejauh ini, situasi di ketiga desa itu berjalan normal. Aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa.

"Sempat ada abu vulkanik tipis saat Jumat 4 Desember lalu, tapi tak begitu mengganggu aktivitas warga," ujar Dwijoko.
 
Status Bromo naik dari waspada level II menjadi siaga level III pada 4 Desember lalu. Masyarakat dilarang mendekat dalam radius 2,5 kilometer dari kawah.

Kaldera Bromo yang terdiri dari lautan pasir, savana dan kawah pun ditutup untuk kegiatan pariwisata. Semua jalur masuk ke Bromo, kecuali melalui Wonokitri, Pasuruan, ditutup oleh BB TNBTS.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya