Membaca Bahasa Tubuh Politisi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla terkadang terlihat berjarak. Namun, kadang pula dua pemimpin ini terlihat mesra.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Agu 2009, 18:56 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2009, 18:56 WIB
090803csby-jk.jpg
Liputan6.com, Jakarta: Istri boleh saja bersaing merebut kursi RI 1, tapi Taufik Kemas yang tak lain suami dari Megawati Sukarnoputri tetap saja akrab dengan presiden terpilih, Susilo Bambang Yudhoyono. Taufik menjabat tangan Yudhoyono setelah sang presiden membacakan pengantar atau keterangan pemerintah atas nota keuangan dan RAPBN 2010 di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/8) siang.

Sementara itu, keakraban Presiden Yudhoyono dan wakilnya, Jusuf Kalla, di sidang paripurna siang tadi, tentu amat melegakan rakyat. Apalagi setelah keduanya bersaing merebut kursi RI 1. Namun, sekilas ada yang aneh karena Kalla terkesan dipaksakan mengangkat tangan oleh Yudhoyono.

Gestur atau bahasa tubuh politisi memang terkadang membingungkan. Anda tentu ingat peristiwa saat penetapan pemenang pemilu presiden lalu. Yudhoyono, sang pemenang, nyaris tak menebar senyum justru di hari kemenangannya. Bahkan, ketika ia berjabat tangan dengan Kalla, tak ada pula senyum mengembang [baca: KPU: SBY-Boediono Menang].

Inilah bahasa tubuh para politisi. Penuh penafsiran. Terkadang terlihat seperti bahasa para pemain drama dan rakyat-lah yang menjadi penontonnya. Selengkapnya saksikan video berita ini.(BOG/ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya