Pelayat Terus Datangi Rumah Pilot T-50i Letkol Marda

Sesuai rencana, jenazah akan berada di rumah duka itu hingga pagi ini.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Des 2015, 07:19 WIB
Diterbitkan 21 Des 2015, 07:19 WIB
foto-pesawat-tempur-6-140213c.jpg
Sejumlah penerbang turun dari pesawat tempur T-50i Golden Eagle setelah melakukan demontrasi akrobatik di Lanud Halim P.K. Pesawat tempur ini dilengkapi Radar Warning Receivers (RWR) sehingga mampu mendeteksi keberadaan musuh dari segala arah (Liputan6.co

Liputan6.com, Magetan - Jenazah Letkol Penerbang Marda Sarjono disemayamkan di rumah duka di Jalan Cendrawasih II/11, Kompleks Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur. Pilot T-50i Golden Eagle itu tewas dalam kecelakaan pesawat latih tempur milik TNI AU Minggu 20 Desember 2015.

Pantauan di lapangan, jenazah dipindahkan dari Skadron Udara 15 ke rumah duka sekitar pukul 20.17 WIB kemarin. Sebelumnya, jenazah diterbangkan dari Lanud Adisutjipto Yogyakarta dan tiba di Lanud Iswajudi Magetan sekitar pukul 17.30 WIB dengan menggunakan pesawat CN-295.

Berdasarkan informasi dari Pentak Lanud Iswajudi Magetan, setelah tiba di Magetan, jenazah langsung dibawa ke Skadron Udara 15 dan disalatkan di lokasi tersebut. Setelah itu disemayamkan di rumah duka.

Sementara, suasana duka menyelimuti rumah dinas tersebut. Para pelayat terus berdatangan, seperti yang dilansir Antara.

Sesuai rencana, jenazah akan berada di rumah duka itu hingga pagi ini.

Pesawat latih tempur T-50i Golgen Eagle buatan Korea Selatan dan Amerika, jatuh saat bermanuver di udara, di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu 20 Desember 2015. Pesawat itu tengah memeriahkan gelar kedirgantaraan TNI AU.

Peristiwa tersebut menewaskan kedua pilotnya, yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Mayor Penerbang Dwi Cahyono. Marda Sarjono akan dimakamkan di Madiun, sedangkan Dwi Cahyono dimakamkan di Sleman, Yogyakarta.

Letkol Penerbang Marda Sarjono merupakan Komandan Skadron Udara Tempur 15 yang bermarkas di Lanud Iswahjudi, Magetan. Ia menjabat sebagai Danskadron Udara 15 sejak 29 September 2014.

Skadron Udara 15 merupakan tempat yang khusus mengoperasikan pesawat tempur ringan T-50i Golden Eagle hasil pengembangan industri penerbangan Korea Selatan bersama perusahaan penerbangan AS Lochkeed Martin.

Marda merupakan alumni Akademi Angkatan Udara pada 1997. Sebelum menjadi Komandan Skadron Udara 15, dia menjabat Kepala Standardisasi dan Evaluasi (Kastandeval) Wing 3 Lanud Iswahjudi dan Kabinlat Wing 3 Lanud Iswahjudi.

Dia meninggalkan seorang istri bernama Dian Ambarwati dan 3 anak. Yakni, Nabila Shafa Nur Aliyyah (12), Asyifa Dianda Nur Aliyyah (5), dan Hanif Fadhlurrahman Nur Sarjono (4).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya