Liputan6.com, Jakarta - Mass Rapid Transit (MRT) bukan hal baru di Jakarta. Sejak 30 tahun lalu, rencana mega proyek ini telah digulirkan. Jika benar pada 2018 akan dioperasikan, MRT akan menjadi alternatif angkutan massal yang bisa jadi andalan warga Ibu Kota.
Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Kamis (7/1/2016), pemasangan batu pertama proyek MRT dilaksanakan pada 10 Oktober 2013.
Baca Juga
Proyek MRT akan menghubungkan Jakarta dengan kota satelitnya yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dari utara ke selatan sepanjang 25 kilometer, juga timur ke barat sejauh 87 kilometer.
Advertisement
Jarak tempuh ini direalisasikan dalam 3 koridor utama yaitu Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia. Bundaran HI - Kampung Bandan dan Cikarang – Balaraja.
Sebagai pembanding, jika menggunakan kendaraan bermotor dari Lebak Bulus ke Dukuh Atas harus ditempuh 1 hingga 2 jam. Tapi dengan MRT, waktu tempuh dipangkas menjadi 30 menit.
Soal ongkos, MRT terbilang relatif murah. Sekali jalan penumpang harus membayar tiket Rp 8.500 hingga Rp 15.000.
Secara kapasitas, MRT mampu mengangkut 412 ribu penumpang per hari. Tentu saja untuk mewujudkan mega proyek ini butuh dana yang tidak sedikit, yakni Rp 15 triliun.
Selain itu, dibutuhkan 48 ribu tenaga kerja agar proyek ini selesai tepat waktu pada 2018.