Prajurit Penjaga Perbatasan RI Ditambah, Butuh Perahu Cepat

TNI juga bakal menambah pos-pos pengamanan perbatasan.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Jan 2016, 16:01 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2016, 16:01 WIB
Sulitnya Sisir Patok Perbatasan RI di Papua, Mesti Jalan Kaki
Sejak subuh sekitar pukul 05.30 WIT, prajurit TNI yang tergabung dalam Batalyon Infantri 406/CK sudah berangkat melaksanakan patroli. (Dokumentasi TNI)

Liputan6.com, Jakarta - Markas Besar TNI AD akan menambah jumlah personel dan peralatan untuk menjaga perbatasan negara di pulau-pulau terluar dan terdepan Indonesia.

"Ini (pulau terluar) menjadi perhatian penting bagi Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, segera ditata dan dilengkapi," kata kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal TNI M Sabrar Fadhilah seperti dikutip dari Antara, Jumat (8/1/2016).

"Perlengkapan itu tidak hanya personel, melainkan peralatan-peralatan yang mendukung dalam menjaga kedaulatan Indonesia," imbuh dia.

Menurut Sabrar, peralatan-peralatan yang akan dikerahkan di pulau-pulau terluar dan terdepan Indonesia harus memadai. Mengingat tingkat kesulitannya tinggi dan kontur medannya lebih sulit dibandingkan di Pulau Jawa.

"Dikasih motor pun akan nganggur karena jalan tidak ada. Yang lebih penting mungkin lebih seperti perahu cepat," tutur dia.

"Jadi akan diperhitungkan dan ditata peralatan yang mendukung, termasuk personelnya. Karena mereka yang berhubungan langsung, seperti invansi, penyelundupan atau apa pun kejahatan yang melalui laut," sambung Sabrar.

Dia menuturkan, TNI juga bakal menambah pos-pos pengamanan perbatasan. Namun hal itu akan dilihat dari tingkat ancaman dan kebutuhan personel TNI yang melakukan penjagaan nantinya.

"Kalau memang ada ancaman, tentu akan dibangun pos. Kalau di situ hanya perlu untuk pembinaan wilayah, pemantauan, mungkin tidak perlu ditambah pos. Apalagi, saat ini TNI tengah merampingkan organisasi. Perlahan-lahan kita tata. Dilengkapi dulu orangnya, alatnya, minimal yang bisa menunjang untuk pekerjaannya," pungkas Sabrar.*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya