Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Transisi Partai Golkar yang juga Wakil Presiden, Jusuf Kalla, yakin partainya bisa menyelesaikan konflik dualisme kepemimpinan dengan tuntas. Konflik kali ini diklaim bisa selesai tanpa melahirkan partai baru.
"Kalau lalu (dulu), ada masalah bikin partai baru. Ini positif walau ada masalah tetap bersatu," kata pria yang karib disapa JK itu di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Baca Juga
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menuturkan, penyelesaian konflik saat ini harus dijadikan pelajaran penting bagi partai di masa mendatang. Sebab, harga yang dibayar untuk konflik sampai membuat perolehan suara Partai Golkar turun.
"Pengalaman itu selalu jadi guru yang baik. Pengalaman 1 tahun sebabkan suara Golkar turun," ujar dia.
JK menyatakan, partai berlambang beringin itu sekarang sudah benar-benar bersatu. Tak ada lagi 2 kubu dalam parpol tersebut. Pernyataan ini diungkapkan usai mempertemukan Aburizal Bakrie atau Ical dan Agung Laksono.
Pertemuan tersebut berlangsung selama 1 jam, mulai pukul 08.00-09.00 WIB. JK juga menyampaikan, saat ini kepengurusan Golkar Munas Riau yang berlaku. Dengan demikian, kepengurusan Munas Bali dan Munas Ancol tidak diakui oleh kedua kubu.
"Sudah satu ini. Tidak ada kubu-kubu dan kita persiapkan Golkar yang baik. Kita yang senior beri pertimbangan seperlunya. Jadi daerah dan pusat solid. DPP satu. Slipi akan satu. Bajunya juga satu. Ada putih dan kuningnya," ucap JK.
Advertisement