BMKG: 97,4 Persen Wilayah Indonesia Sudah Masuki Musim Hujan

Untuk wilayah Jakarta puncak musim hujan sudah terjadi tapi perlu diwaspadai jika anginnya mengalami perlambatan.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Feb 2016, 06:15 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2016, 06:15 WIB
Hujan Jakarta
Ilustrasi hujan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengatakan sekitar 97,4 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan.

"Sekarang ini memang sedang pada puncaknya, rata-rata di seluruh Indonesia," kata Andi usai pembahasan tentang banjir di kantor Wapres di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Selasa (16/2/2016).

Dalam pembahasan tersebut juga dilaporkan bahwa kejadian hujan yang sangat tinggi di Pangkalpinang berkaitan dengan 2 gangguan cuaca.

Gangguan tersebut yaitu MJO yaitu perenggangan dan perapatan udara yang bergerak dari Lautan Hindia ke Pasifik Barat

Serta adanya indeks ruang dingin yaitu tekanan udara yang kemudian mendorong udara dingin ke selatan kemudian melintasi ekuatorial dan ini bertemu ditambah dengan angin perambatan yang terjadi sehingga jadilah cucuran hujan yang intensitasnya sangat tinggi.

"Pada tanggal 14 Februari 2016 kita lihat indeks ruang dingin ini juga cukup tinggi dan kita perkiraan 2 atau 3 hari terjadi intensitas hujan," kata Andi.

 

Hanya saja, gangguan MJO ini sudah melewati benua maritim sehingga jika terjadi intensitas hujan pada 2 hingga 3 hari ke depan intensitasnya tidak sebesar minggu lalu.

Dalam 2 atau 3 hari ini akan dilihat di Pantai Utara Jawa, sampai Jawa Timur dan Kalimantan di daerah selatan dan timur, Sulawesi di bagian tengah dan sedikit bagian selatan Maluku.

Untuk wilayah Jakarta puncak musim hujan sudah terjadi tapi perlu diwaspadai jika anginnya mengalami perlambatan dan ada tekanan rendah di bawah akan menarik seluruh udara dengan cepat sehingga menyelamatkan Jakarta dari banjir.

Banjir yang merendam Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung pada pekan lalu dengan ketinggian satu hingga dua meter menyebabkan ribuan warga mengungsi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya