Operasi Pekat Dimulai, Ribuan Aparat Menyisir Kalijodo Pagi Ini

Tito memprediksi jika terjadi perlawanan, sifatnya akan lebih militan daripada perlawanan korban gusuran Kampung Pulo.

oleh Audrey Santoso diperbarui 18 Feb 2016, 05:47 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2016, 05:47 WIB
20151013-Tito-Karnavian
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Aparat keamanan akan mulai menyisir lokasi prostitusi di wilayah Kalijodo pada Kamis pagi ini. Hal itu ditegaskan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian yang mengatakan operasi penyakit masyarakat ini akan menyasar wilayah zona merah di Kalijodo.

Operasi ini akan melibatkan 1.000-2.000 personel dari Polda Metro Jaya dan masing-masing 500 personel dari Polres Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

"Operasi penyakit masyarakat besok sudah mulai main. Tempat itu harus bersih dari pelanggaran penyakit masy‬arakat," kata Tito di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (17/2/2016) kemarin.

Ia mengaku sudah melakukan persiapan teknis matang dan antisipasi manakala terjadi perlawanan dari pihak-pihak yang terganggu dengan operasi tersebut. Tito memprediksi jika terjadi perlawanan, sifatnya akan lebih militan daripada perlawanan korban gusuran Kampung Pulo.

"Yang jelas kita sudah memiliki strategi (operasi) sendiri‬. Kampung Pulo itu kan masyarakatnya lebih banyak ya, kalau Kalijodo ini kan preman. Saya yakin militansinya mungkin militansi preman," ujar Tito.

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana menyatakan kesiapannya membantu kepolisian dalam operasi ini. Ia juga mengatakan akan menangkap oknum TNI yang kedapatan melindungi praktik kejahatan di Kalijodo.

"Ya kita tangkap dong (kalau ada oknum TNI). Secara resmi tidak ada laporan (keterlibatan oknum TNI). Semua kemungkinan beranggapan ada. Enggak ada, tapi kita harus mewaspadai itu semua," ujar Teddy.

Surat Perintah Pengosongan

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan mengirim surat peringatan pertama atau SP 1 kepada warga Kalijodo untuk mengosongkan rumah dan membongkar sendiri bangunan rumah terhitung mulai Kamis ini.

"Jadi besok kita akan keluarkan SP 1, memberitahukan bahwa Anda (warga) menduduki tanah negara. Kami (Pemprov) melaksanakan amanat undang-undang, maka tanah negara yang Anda duduki harus kami ambil kembali. Kita minta dia bongkar sendiri," ujar Ahok.

Jika SP 1 tak digubris warga, maka dalam seminggu ke depan Pemprov akan kembali melayangkan SP 2 yang berlaku untuk 3 hari selanjutnya.

Bila warga masih juga berkeras hati menempati permukiman yang akan ditertibkan, Ahok akan memberikan SP 3, sekaligus mengeluarkan Surat Perintah Bongkar (SPB) kepada jajaran dinas terkait.

Ahok mengklaim sebanyak 80% warga pendatang Kalijodo saat ini sudah kembali ke kampung halaman masing-masing.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya