Bertahan di Kalijodo, Warga Gantung `Pocong`

Warga yang mengaku tidak tidur itu berkumpul di salah satu titik, yakni di rumah seorang tokoh Kalijodo bernama Leonard Eko Wahyu Widiatmoko

oleh Muslim AR diperbarui 29 Feb 2016, 08:01 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2016, 08:01 WIB
Kalijodo
Di titik tempat warga berkumpul, digantung sebuah replika mayat yang dibungkus kain kafan menyerupai pocong

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Kalijodo mulai dibongkar aparat. Pembongkaran berlangsung di bawah guyuran hujan lebat. Empat eskavator dan 4 buldozer sudah bergerak meratakan bangunan-bangunan di kawasan itu. 

Kendati demikian, sekelompok warga masih bertahan di Kalijodo. Sebagian besar dari mereka adalah ibu-ibu. Hanya terlihat 4 orang laki-laki dan 5 anak-anak.

Warga yang mengaku tidak tidur itu berkumpul di salah satu titik, yakni di rumah seorang tokoh Kalijodo bernama Leonard Eko Wahyu Widiatmoko.

Meski ratusan polisi melewati kediamannya yang bertempat di gang pertama jalan Kepanduan II dari arah Jalan Pangeran Tubagus Angke, Leonard yang terlihat dalam kerumunan itu terlihat santai merokok dan bercengkrama dengan warga lainnya.

"Ini rumah siapa bu? Pagi ibu... Bongkar ini, periksa!" terdengar suara aparat dengan pengeras suara yang menggema di kawasan Kalijodo, Senin (29/2/2016).

"Kita akan tetap di sini, lebih baik di sini, rumah sendiri, ini baru dibangun sebulan yang lalu," ujar Leo.

Di titik tempat warga berkumpul, digantung sebuah replika mayat yang dibungkus kain kafan menyerupai pocong dan satu kotak amal bertuliskan "Korban Ahok".

Ibu-ibu yang bertahan itu mengatakan sengaja berkumpul di rumah Leo agar tidak  diintimidasi dan terpantau.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya