Liputan6.com, Jakarta - ‎Tawuran antarwarga di Jakarta kembali pecah. Kali ini bentrokan terjadi di kawasan Cipinang Besar Utara atau Cibesut, Jatinegara, Jakarta Timur.
Seorang warga tewas dalam tawuran yang terjadi pada Minggu 1 Mei 2016 petang itu. Gubernur DKI Jakarta Ahok pun angkat bicara terkait hal ini.
‎"Tanya sama polisi," ujar pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (2/5/2016).
Baca Juga
Namun, Ahok menduga, tawuran antarwarga yang kerap terjadi di Jakarta salah satunya dipicu oleh masalah lingkungan. Suami Veronica Tan itu menyebutkan, anak-anak yang tinggal di lingkungan padat penduduk kurang bahagia. Akibatnya, emosional anak-anak labil dan mudah tersulut.
"Kalau anak-anaknya kurang tidur, saya nggak tahu apa penyebabnya. Tapi ada beberapa kajian karena anak-anaknya ini kurang tempat bermain sebetulnya," tutur Ahok.
‎"Dan dia tinggal terlalu sempit. Mau istirahat aja nggak sempat karena rumahnya itu gantian tidur juga," sambung dia.
Karena itu, langkah antisipasi yang diambil Pemprov DKI Jakarta untuk meminimalisir aksi tawuran di Jakarta adalah dengan memperbanyak rumah susun. Dengan begitu, warga yang tinggal di permukiman sempit bisa mendapat tempat yang layak. Apalagi di rusun juga disediakan tempat bermain anak.
"Langkahnya itu tadi, kita mesti bangun banyak rumah susun, jadi nggak boleh daerah terlalu sempit," Ahok memungkas.