Warga Villa Nusa Bogor Deklarasi Gabung Bekasi Minggu

Perumahan Villa Nusa Indah menjadi langganan banjir akibat meluapnya Sungai Cikeas sejak 2002.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 19 Mei 2016, 17:09 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 17:09 WIB
Spanduk protes warga Kabupaten Bogor ingin gabung ke Bekasi
Spanduk protes warga Kabupaten Bogor ingin gabung ke Bekasi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Sekitar 10 ribu lebih warga Villa Nusa Indah, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor akan deklarasi bergabung dengan Kota Bekasi, Minggu 21 Mei nanti.

"Hari Minggu kami akan deklarasi," kata Trihernantyo, tokoh masyarakat setempat, Kamis (19/5/2016).

Deklarasi pemindahan secara administratif dari Pemkab Bogor akan dibacakan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di hadapan lebih dari 10 ribu warga Villa Nusa Indah 1, 2, dan 3 atau terdiri 6 RW.

Sejak Selasa 17 Mei kemarin, sejumlah spanduk menghiasi sudut jalanan di Gunung Putri. Di antara poster itu ada yang bertuliskan "Pemerintah Kabupaten Bogor No, Pemkot Bekasi Yes," serta "Warga Vilani Gabung Bekasi Demi Pelayanan Baik".

Warga juga mengusung sejumlah spanduk putih sepanjang 20 meter untuk tanda tangan sebagai wujud dukungan warga.

Trihernantyo mengatakan, penggabungan diri ke Kota Bekasi bukan tanpa alasan. Perumahan yang berdiri tahun 1994 menjadi langganan banjir akibat meluapnya Sungai Cikeas sejak 2002.

Meski begitu, belum ada upaya dari Pemkab Bogor untuk mengatasi banjir di Villa Nusa Indah. Setiap di hulu sungai diguyur hujan, rumah warga selalu kebanjiran.

"Hal ini tidak pernah ada solusinya. Penanganan pascabanjir pun lambat," ujar dia.

Padahal, yang terdampak banjir jumlahnya cukup banyak. Banjir juga menyebabkan rusaknya infrastruktur seperti jalan di beberapa wilayah tersebut.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan dari Pemkab Bogor terkait rencana warga Villa Nusa Indah tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya