Total 6 RW di Vila Nusa Indah Kabupaten Bogor Ancam Gabung Bekasi

Warga anggap Pemkab Bogor lamban menuntaskan banjir serta menangani pasca banjir.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 18 Mei 2016, 18:48 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2016, 18:48 WIB
Spanduk protes warga Kabupaten Bogor ingin gabung ke Bekasi
Spanduk protes warga Kabupaten Bogor ingin gabung ke Bekasi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Ternyata, tidak hanya satu Rukun Warga (RW) yang mengancam pindah wilayah administrasi dari Kabupaten Bogor ke Kota Bekasi. Total ada enam RW yang mengancam pindah ke Bekasi.

Wilayah di Kabupaten Bogor yang mengancam pindah tersebut adalah di Desa Bojong Kulur. Luas wilayah tersebut adalah 440 hektare. Dari total luas wilayah tersebut, 70 persennya merupakan Perumahan Villa Nusa Indah, dengan total jumlah penduduk warga perumahaan itu ada sekitar 10 ribu jiwa.

Adapun RW yang ingin memisahkan diri dari Kabupaten Bogor di perumahan Villa Nusa Indah adalah RW 21, 22, 23, 24, 26, dan 40.

Salah seorang perwakilan warga, Trihernantyo, mengatakan aksi ini merupakan akumulasi dari bentuk kekecwaan warga terhadap Pemkab Bogor yang tak mampu mengatasi banjir di wilayah tersebut.

Sejak 2002 hingga tahun ini, wilayah desa yang berbatasan dengan Kota Bekasi ini kerap dilanda banjir. Banjir terparah terjadi April kemarin, dengan sekitar 3.000 rumah dan belasan kendaraan pribadi terendam.


"Penanggulangan pascabanjir pun sangat lambat. Lumpur dibiarkan berminggu-minggu tidak segera dibersihkan oleh dinas terkait," kata dia.

Oleh sebab itu, sudah kadung kecewa dengan Pemkab Bogor memilih untuk bergabung dengan Pemkot Bekasi.

"Rencana itu sudah dibicarakan secara lisan dengan wakil Wali Kota Bekasi baru-baru ini. Dan Pak wakil menyambut dengan terbuka rencana kami bergabung dengan Bekasi," ujar dia.

Pemkab Bogor Bungkam

Pemerintah Kabupaten Bogor enggan berkomentar terkait tuntutan warga Villa Nusa Indah, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor untuk melepaskan diri dari Kabupaten Bogor dan bergabung dengan Kota Bekasi.

"Untuk saat ini no comment, karena saya belum dapat arahan dari pimpinan (bupati," kata Kepala Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor, Wawan Sidik saat dihubungi, Rabu (19/5/2016).

Begitu pula Bupati Bogor Nurhayanti, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, orang nomor satu di Kabupaten Bogor itu tidak merespon dan membalas pertanyaan terkait rencana ribuan warganya yang hendak pindah secara administratif dari Pemkab Bogor ke Pemkot Bekasi itu.

Sementara Rabu malam ini, perwakilan warga akan berkumpul dan melakukan rapat membahas rencana untuk bergabung dengan Kota Bekasi dan segera membuat petisi kepada Bupati Bogor.

"Iya malam ini kami akan rapat," ujar Trihernantyo.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya