Liputan6.com, Jakarta - Seorang bocah ditemukan tewas mengenaskan. Bocah berusia 4 tahun tersebut terjatuh dari lantai 18 Apartemen Green Bay, Pluit, Jakarta Utara, Senin, 31 Mei 2016.
Peristiwa jatuhnya bocah dari ketinggian apartemen bukan kali pertama terjadi di Jakarta. Beberapa waktu sebelumnya, seorang bocah yang ditinggal ibunya sendiri di dalam unit apartemen jatuh dari lantai 35 Apartemen Sudirman Park, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Berkaca dari peristiwa-peristiwa tragis tersebut, perlu kewaspadaan orangtua untuk tidak meninggalkan anak sendirian di dalam apartemen. Terlebih membiarkan pintu balkon terbuka lebar dan membiarkan anak bermain di sana.
Bukan saja bocah, beberapa anak belasan tahun juga tercatat menjadi korban jatuh dari ketinggian apartemen di Jakarta. Satu di antaranya adalah pelajar SMP yang tengah selfie.
Berikut beberapa kejadian tragis bocah jatuh dari apartemen di Jakarta:
Marcello Jatuh dari Lantai 18 Green Bay Pluit
Marcello tewas jatuh dari lantai 18 apartemen Green Bay. Bocah berusia 4 tahun itu tinggal bersama orangtuanya dan dua saudaranya di Tower Akasia unit AK.
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan, Kompol Bungin Misalayuk, Jakarta Utara, Senin, 30 Mei 2016, mengatakan peristiwa jatuhnya bocah Marcello diawali saat sang ibu, Tju Henny, meninggalkan unit di apartemen. Tju Henny mengaku pergi ke lantai dasar dan berurusan dengan pihak apartemen di Lobi Apartemen Green Bay Pluit.
"Saksi, yakni si ibu korban, meninggalkan buah hatinya di apartemen seorang diri lantaran saat itu sedang mengecek surat di lobi apartemen," ujar Bungin.
Bungin mengungkapkan, kuat dugaan saat ditinggal bocah Marcello memanjat mesin cuci yang berada di balkon ruang belakang apartemen.
"Diduga usai berhasil memanjat, bocah tersebut meraih sebuah pembatas dan akhirnya terjatuh," ungkap dia.
Jasad Marcello pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan taman Green Bay, Riswandi (33). Saat itu Riswan kebetulan tengah membersihkan taman sekitar pukul 11.30 WIB.
"Ditemukan pertama kali saksi petugas pertamanan, Suwandi bahwa ada anak jatuh. Saksi Riswan langsung memanggil warga dan pihak apartemen karena panik melihat jenazah korban yang tergeletak tak bernyawa," kata Bungin.
Dugaan kelalaian orangtua pun diselidiki. "Ya didalami unsur-unsur ada tidaknya dugaan kelalaian yang dilakukan orangtuanya. Saat peristiwa itu kan orangtua perempuan meninggalkan anak dan alasannya ada urusan di bawah," kata Humas Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris HM Sungkono.
Bocah Jelita Jatuh dari Lantai 38 Sudirman Park
Seorang anak perempuan, Sherly, tewas mengenaskan. Bocah 5 tahun itu jatuh dari lantai 38 Apartemen Sudirman Park, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 13.30 WIB, Senin, 21 Mei 2016. Bocah Sherly saat itu terjatuh dari unit milik Onu Njoko Allen Enyinna, seorang warga Nigeria yang mulai tinggal di sana sejak 2013.
Sherly adalah anak dari Ririn Fitri Indriyani, seorang pembantu rumah tangga yang bekerja untuk Obu Njoko. Biasanya, Ririn tidak pernah membawa anaknya saat bekerja. Namun, entah bagaimana dia ingin membawa anaknya bekerja.
Saat Ririn bekerja, Sherly tertidur pulas. Saat itulah dia mendapatkan pesan dari majikannya untuk menjemput anak tuannya di lantai dasar apartemen.
Ririn lalu meninggalkan anaknya itu seorang diri dalam kondisi tertidur pulas. Sementara pintu unit apartemen dia kunci rapat.
"Saat posisi ibu korban di bawah lantai dasar, mendapat kabar anaknya jatuh hingga korban meninggal dunia," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Komisaris Mustakim, dalam keterangan tertulisnya.
Polisi yang mendapati laporan tersebut langsung meluncur ke lokasi kejadian dan menggelar olah tempat kejadian perkara. Hasilnya, ditemukan posisi kunci pintu balkon dalam keadaan terbuka.
"Diduga korban loncat," kata Mustakim.
Selfie Berujung Musibah
Seorang bocah SMP, Agus Firmansyah, terjatuh dari lantai 5 sebuah gedung di Koja, Jakarta Utara, Rabu, 4 Mei kemarin. Peristiwa itu terjadi saat Agus diduga tengah selfie bersama teman-temannya.
"Sebelum jatuh, anak-anak itu termasuk korban lagi foto-foto diduga. Ya selfie ya pokoknya sebelum jatuh," kata Kapolsek Koja Kompol Supriyono saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Kamis, 5 Mei 2016.
Gedung tempat kejadian perkara (TKP) merupakan Kantor Imigrasi yang berada di Jalan Melati, Koja, Jakut. Supriyono mengatakan, kantor tersebut kosong karena proses pembangunannya sudah lama tak dilanjutkan.
"Menurut pengakuan saksi bahwa korban bersama teman-temannya sedang bermain di lantai 5 kantor dan korban terjatuh," tutur Supriyono.
"Jadi itu memang lagi main, terus mereka foto-foto, yah selfie-selfie juga, itu sebelum jatuh. Tapi kalau jatuh karena selfie masih diduga," kata dia.
Supriyono mengaku penyebab jatuhnya Agus karena selfie masih didalami jajarannya.
Sementara itu, jajaran kepolisian sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi-saksi, mencari keterangan penyebab kematian, dan melakukan sidik jari.
Advertisement
Arciveda Diduga Jatuh dari Apartemen City Home
Seorang bocah bernama Arciveda tewas setelah terjatuh di parkiran Apartemen City Home, Tower Santa Monica Bay, dekat Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading, Jakarta Utara. Diduga bocah laki-laki berusia 12 tahun itu terjatuh saat bermain.
"Berdasarkan keterangan saksi, korban ditemukan sudah jatuh. Tapi belum diketahui jatuh dari lantai berapa," ujar Kapolsek Kelapa Gading Kompol Argo Wiyono saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Sabtu, 2 April 2016.
Argo menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 11.08 WIB tadi. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading oleh sejumlah saksi, namun nyawanya tak tertolong.
"Pukul 11.45 WIB kami mendapatkan keterangan dari dokter, korban dinyatakan sudah meninggal dunia," papar dia.
Sebelum kejadian, korban sempat berpamitan kepada ibunya bernama Lili (35) untuk pergi bermain ke warnet. Namun beberapa saat, sang ibu mendapatkan kabar bahwa anaknya terjatuh.
"Pamitnya tadi dia mau ke warnet. Ibunya memang tinggal di apartemen itu di lantai 17. Tapi kita belum tahu korban jatuh dari mana. Kita masih selidiki," terang Argo.
Kasus tersebut kini masih ditangani aparat Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sementara jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk divisum.