Sri Mulyani, Bintang Reshuffle Kabinet

Sri Mulyani pernah tolak tawaran Jokowi jadi Menteri Keuangan.

oleh Ilyas Istianur PradityaAhmad Romadoni Luqman Rimadi diperbarui 28 Jul 2016, 00:06 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2016, 00:06 WIB
20160727-Menkeu Baru Sri Mulyani Disambut Meriah saat Tiba di Kemenkeu
Menteri Keuangan yang baru Sri Mulyani Indrawati saat tiba di Kementrian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/7). Sri Mulyani dipercaya Jokowi menjabat Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan Bambang Brodjonegoro. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba-tiba terbang ke Jakarta Selasa sore 26 Juli 2016. Padahal, saat itu dia tengah melakukan kunjungan kerja di Makassar, Sulawesi Selatan.

Politikus senior Partai Golkar itu dijadwalkan baru mengakhiri kunjugan kerja di Makassar pada pukul 16.00 Wita. Namun tiba-tiba Presiden Jokowi menelepon.

Sesampainya JK di Istana, kemudian para menteri bidang ekonomi langsung merapat. Meski ramai didatangi banyak menteri, tapi suasana malam itu sangat sunyi. Tak ada satupun menteri yang memberikan pernyataan apa yang sebenarnya terjadi di dalam Istana.

Secara berturut-turut terlihat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong.

 

Pelantikan menteri baru hasil perombakan kabinet jilid II di di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Wajah baru dalam reshuffle jilid II diantaranya Wiranto dan Sri Mulyani. (Liputan6.com/Faizal Fanani)


Lalu datang menyusul Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil.

Rupanya mereka dipanggil Jokowi karena akan dicopot sebagai menteri. Berita reshuffle kabinet yang simpang siur itu terkonfirmasi keesokan harinya setelah Jokowi menyiarkan kabar melalui Twitter bahwa dia akan segera mengumumkan kabinet barunya.

Dalam tweet yang di-posting pukul 10.19 WIB, Rabu 27 Juli 2016, Presiden Jokowi menulis, "Kabinet baru akan segera diumumkan. Dukungan rakyat sangat penting untuk keberhasilan pemerintahan-Jkw."

Tepat pada pukul 11.00 WIB, Jokowi mengumumkan secara resmi perombakan kabinet kerja jilid II.

Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, ada 12 posisi menteri yang diganti. Sebagian digeser posisinya, sebagian lagi mereka yang baru menjabat menteri di pemerintahan Jokowi-JK dan menggantikan menteri lama.

Jokowi lah yang langsung mengumumkan perombakan kabinet itu. Orang pertama yang dia sebut adalah Sri Mulyani. Direktur Pelaksana Bank Dunia itu diminta Jokowi menggantikan Bambang Brojonegoro sebagai menteri keuangan.

Sri Mulyani Disambut Meriah

Saat nama Sri Mulyani disebut, istana mendadak riuh. Banyak yang bersorak dan bertepuk tangan. Dengan mengenakan blus putih dengan celana panjang hitam, Menkeu dan Menko Perekonomian di era Presiden SBY itu pun tampil ke depan.

Hanya biografi Sri Mulyani pula lah yang dibacakan lebih lama oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Sementara menteri lainnya tak ada respons dan biografinya dibacakan singkat.

"Sudah ada komunikasi bapak presiden dengan presiden Bank Dunia. Dan ibu Sri Mulyani telah diberi izin untuk kembali ke Indonesia untuk menjadi menteri," kata Pratikno

 

 Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 
"Saudara sudah tahu dan menunggu kehadiran beliau teruji di berbagai penugasan ekonomi, memiliki jaringan di internasional," lanjut dia.

Jokowi yakin kehadiran Sri dipercaya bakal membawa perekonomian Indonesia lebih baik. "Kapasitas beliau berkontribusi memperkuat ekonomi Indonesia. Menyelesaikan permasalahan berat, kemiskinan ketimpangan ekonomi dan meningkatkan kesempatan kerja," terang Pratikno.

Masuknya Sri Mulyani dalam Kabinet Kerja ternyata memiliki cerita yang panjang. Presiden RI Joko Widodo ternyata sangat menginginkan Sri Mulyani untuk menjadi menteri. Namun hal itu terus ditolak Sri Mulyani.

"Saya dengar Presiden juga mendekati Sri Mulyani, namun Sri Mulyani menolak dengan halus. Jadi kalau sekarang Sri Mulyani bersedia mungkin timing-nya sudah tepat, itu sangat bagus‎," kata Ekonom Tony Prasetiantono.

Masuknya Sri Mulyani dalam kabinet ini, ditambahkan Toni juga pernah direkomendasikan oleh para ekonom yang sering mengadakan pertemuan rutin dengan Presiden, termasuk salah satu di antaranya dirinya.

"Saya surprised dan gembira atas terpilihnya Bu Sri Mulyani, dia bisa diyakinkan Presiden Jokowi untuk kembali. Sebelum reshuffle yang lalu, saya juga memberi masukan ke Presiden, agar beliau dipanggil pulang untuk posisi Menko atau Menkeu," tegas Toni.

Toni mengaku, dalam pertemuan Juli 2016 para ekonom dan presiden sepakat mengenai pemikiran bahwa untuk menjalankan ekonomi yang berdaulat dan maju, butuh sosok menteri ekonomi yang aksentuatif atau yang mampu merebut hati investor.

Dengan pengalaman Sri Mulyani di Bank Dunia, apa yang dibutuhkan Presiden Jokowi sudah melekat di dalam sosok Sri Mulyani.‎ "Ketika pasar sedang terguncang dan confidence rendah misalnya, bisa ditenangkan Sri Mulyani.

Statement-statementnya bisa menenangkan, berpengaruh dan menbangun confidence. Mirip Janet Yellen di AS," tutup Toni.

Berikut ini nama-nama menteri baru yang diumumkan Jokowi, Rabu (27/7/2016), di Istana Kepresidenan, Jakarta:

1. Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Kemaritiman
2. Bambang S Brodjonegoro sebagai Kepala Bappenas
3. Sofyan Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang
4. Thomas Lembong sebagai Kepala BKPM
5. Wiranto sebagai Menko Polhukam
6. Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan
7. Eko Putro Sanjoyo sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
8. Budi Karya sebagai Menteri Perhubungan
9. Muhadjir Effendy sebagai Mendikbud
10. Enggartyasto Lukita sebagai Mendag
11. Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian
12. Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM
13. Asman Abnur sebagai Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

 

12 nama menteri baru telah diumumkan Presiden Jokowi. Sri Mulyani, salah satu wajah baru di kabinet kerja jilid II. (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)

 
Terdapat beberapa menteri yang masih bertahan dan hanya pindah posisi, yakni:

1. Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro bergeser ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas

2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya menjadi Luhut Binsar Pandjaitan dari sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

3. Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil digeser ke Menteri Agraria dan Tata Ruang

4. Menteri Perdagangan Thomas Lembong dipindah ke posisi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Sementara sebanyak 8 menteri harus meninggalkan Kabinet Kerja, antara lain:

1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli
2. Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia Sudirman Said
3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Yuddy Chrisnandi
4. Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan
5. Menteri Perindustrian Saleh Husin
6. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan
7. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar
8. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan

Demi Lapangan Pekerjaan


Menurut Jokowi, reshuffle kabinet jilid II ini dilakukan untuk mempercepat penanganan masalah ekonomi dan kesenjangan wilayah.

"Inilah masalah yang harus kita percepat penyelesaiannya. Kita harus memperkuat ekonomi nasional untuk menghadapi ekonomi dunia yang melambat, sekaligus penuh persaingan dan kompetisi," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menegaskan, reshuffle kabinet demi membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk rakyat.

"Saya menyadari tantangan terus berubah dan membutuhkan kecepatan kita dalam bertindak memutuskan. Kita harus bertindak langsung dirasakan rakyat dalam jangka pendek, menengah, dan panjang," kata Jokowi.

 

Menteri Susi Pudjiastuti memberi selamat kepada Menteri ESDM, Arcandra Tahar usai acara pelantikan di Istana Negara, Rabu (27/7). Arcandra Tahar menggantikan Sudirman Said dalam Reshuffle Kabinet jilid II. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 
Dia menekankan agar para menteri baru ini bekerja lebih cepat, efektif, dan solid, sehingga bisa memberikan hasil nyata dalam waktu cepat.

"Saya tekankan semangat kabinet kerja untuk penguatan pemerintah. Kabinet bekerja cepat untuk rakyat, memberi manfaat nyata dan dirasakan oleh rakyat," tandas Jokowi.

Usai melantik para menterinya pada pukul 13.30 WIB, Jokowi langsung menggelar sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka.

Seluruh menteri kabinet kerja baik yang baru maupun yang lama juga hadir.

Di awal rapat, Jokowi langsung memberi peringatan kepada para menteri, khususnya sembilan menteri yang baru bergabung. Di pemerintahan Jokowi-JK tidak ada visi-misi menteri.

 

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberi selamat kepada Menkopolhukam, Wiranto usai acara pelantikan di Istana Negara, Rabu (27/7). Wiranto menggantikan Luhut Panjaitan dalam Reshuffle Kabinet jilid II. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 
"Pertama untuk yang baru, tidak ada visi-misi menteri yang ada visi-misi presiden dan wakil presiden dan semua kementerian lembaga harus lurus dengan visi-misi tadi," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi meminta para menteri untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan dan mengeluarkan kebijakan. Semua kebijakan yang berdampak luas bagi masyarakat harus dibicarakan dulu di rapat kabinet, baik paripurna maupun rapat terbatas.

"Jangan sampai ada hal yang berkaitan dengan rakyat banyak langsung dikeluarkan peraturan menteri atau surat negara misalnya. Minimal dibicarakan dulu di ratas," imbuh Jokowi.

Selain itu, keputusan yang sudah diambil dari hasil rapat harus dijalankan dengan baik dan konsisten. Tidak ada lagi kementerian yang jalan sendiri di luar keputusan bersama.

"Tidak ada lagi jalan sendiri-sendiri. Apalagi sudah ada perpres misalnya. Semua hanya satu memberikan dukungan penuh," pungkas Jokowi.

Pasrah Tersingkir


Sejumlah menteri yang dicopot Jokowi pun tak datang. Hanya Saleh Husin yang menyaksikan langsung Airlangga Hartarto dilantik jadi menteri yang menggantikannya.

Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi pun menceritakan proses pemberitahuan pencopotan dirinya oleh Jokowi.

"Jadi prosesnya itu semalam saya diminta bertemu dengan Pak Presiden. Saat bertemu Beliau, Beliau menyampaikan ada situasi internasional, tekanan ekonomi global, kondisi dan situasi politik nasional yang mengharuskan pemerintah melakukan percepatan dan perubahan, sehingga Pak Presiden mengatakan kepada saya mohon maaf," kata Yuddy.

Yuddy mengatakan, pernyataan Jokowi kepada dirinya terhenti pada kata 'mohon maaf'. Namun dirinya sudah bisa memahami maksud Jokowi ingin menggantinya dari kursi kabinet.

 

Mantan Menteri ESDM Sudirman Said ketika berpamitan dengan jajaran Eselon 1 dan Eselon 2 Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (27/7). Sudirman Said menjadi salah satu menteri yang di-reshuffle dan digantikan oleh Arcandra Tahar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)


"Presiden tidak meneruskan permohonan maafnya, tapi saya paham. Saya lalu mengatakan kepada Pak Presiden tidak ada masalah sama sekali, saya ikhlas dan bahkan berterima kasih kepada beliau sudah diberikan kesempatan membantu kabinet selama kurun waktu hampir dua tahun," ujar Yuddy.

Sementara, Rizal Ramli memilih mencurahkan isi harinya lewat akun Twitter-nya.  Dia mengaku sudah memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia selama menjabat sebagai Menko Maritim.

"Saya telah mencoba berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Terima kasih rakyat Indonesia..DR. Rizal Ramli," cuit Rizal Ramli.

Anies Baswedan pun mengucapkan terima kasihnya kepada Presiden Jokowi karena diberi kesempatan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dia terkena reshuffle kabinet dan digantikan Muhadjir Effendy.

"Terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas kepercayaannya selama ini, terima kasih juga kepada jajaran Kemendikbud yang telah bekerja bersama saya," kata Anies.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya