Cerita Perjuangan Guru dari NTT Membuat Jokowi Geleng Kepala

Menuju sekolah tempatnya mengajar, Absalon harus melewati empat sungai besar dan satu gunung paling tinggi. Perjalanan empat hari dari NTT.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 18 Agu 2016, 19:15 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2016, 19:15 WIB
Soal Reshuffle Kabinet Ini Kata Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merombak (reshuffle) kembali jajaran kabinet kerjanya. Lalu siapakah yang diganti dan masih bertahan? (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo memanggil beberapa inspirator dan teladan yang berasal dari daerah terpencil. Jokowi ingin rakyat Indonesia mengetahui kondisi masyarakat dan pembangunan di daerah terpencil.

Salah satu yang mengajukan diri adalah Absalon Ola. Dia adalah kepala sekolah sebuah sekolah dasar di Kecamatan Ndana, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Jokowi meminta Absalon menjelaskan semua hal tentang daerah yang ditinggalinya.

Di awal, Absalon menjelaskan butuh waktu tempuh kurang lebih 20 jam dari Kupang menuju Desa Ndana tempatnya mengajar. Itu pun dalam kondisi musim kemarau. Bila kondisi hujan, terpaksa menempuh tiga sampai empat hari perjalanan.

Dari Kupang menuju Timor Tengah Selatan memang bisa dilalui dengan mobil. Tapi dari TTS menuju Ndana harus menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor 10 jam.

"Kebetulan sekolah saya itu diapit oleh empat sungai besar. Ini dari Gunung Mutis, gunung tertinggi di Pulau Timor. Dan kalau musim hujan itu saya tidak bisa melewati dengan sepeda motor, tapi dengan jalan kaki, sampai tiga-empat hari baru sampai tempat tugas," ucap Absalon di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

"Kalau belum sampai dan hujan di hulu, maka saya bermalam satu-dua malam setiap sungai. Itu pun tidak bisa diseberangi oleh orang. Ketika air sudah surut, orang baru bisa seberangkan saya ke tempat tugas saya. Saya bermalam di pinggir sungai itu dua-tiga malam kalau sedang musim barat atau musim Januari dan Februari," tutur dia.

Sekolah tempat Absalon hanya memiliki enam guru yang terdiri atas dua PNS dan empat honorer. Kondisi sekolah lebih beruntung karena sudah dibangun dua ruang kelas permanen yang bisa digunakan oleh siswa.

"Saya bilang kamu tinggal di kompleks sekolah, tidak boleh tinggal di luar karena agar tidak menganggu proses belajar-mengajar," imbuh dia.

Mendengar cerita itu, Jokowi sempat geleng-geleng kepala. Hal ini menunjukkan begitu luasnya Indonesia. Jokowi bahkan pernah ditanya oleh para pemimpin negara sahabat tentang bagaimana mengelola negara sebesar Indonesia.

"Saya kalau bercerita ke kepala negara lain, saya ceritakan 17 ribu pulau itu semuanya geleng-geleng, semuanya. Mereka tanya 'bagaimana mengelolanya, Presiden Jokowi?' Ya dikelola, dengan baik, buktinya berjalan sudah 71 tahun kita merdeka," ujar Jokowi.

Jokowi senang melihat para inspirator tak kehabisan semangat meski harus menempuh jalan terjal. Dengan keyakinan itu, pasti ada jalan keluar dari segala permasalahan dan tantangan yang dihadapi.

"Itulah kenapa sekarang infrastruktur ini menjadi prioritas, infrastruktur menjadi fokus bekerja kita. Karena tadi seperti yang sudah diceritakan tadi, kalau hujan kalau enggak hujan seperti apa. Memang kondisi di daerah perlu sebuah akselerasi, percepatan, agar pembangunan infrastruktur betul-betul bisa kita lakukan," kata Jokowi.

"Kadang kita keseringan di Jakarta, kita enggak bisa merasakan, kenapa kita ke daerah-daerah, karena saya ingin melihat langsung. Nah, kondisi-kondisi seperti yang diceritakan tadi, memang masih banyak sekali," ujar Jokowi.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya