Bertemu Xanana, Wiranto Ingin Persoalan Perbatasan Cepat Selesai

Selain bernostalgia, pertemuan Wiranto dan Xanana dilakukan untuk membahas sejumlah hal strategis antara Indonesia dengan Timor Leste.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 22 Agu 2016, 05:14 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 05:14 WIB
Pertemuan Menko Polhukam Wiranto dengan Menteri Perencanaan Investasi Strategis Timor Leste, Xanana Gusmao
Pertemuan Menko Polhukam Wiranto dengan Menteri Perencanaan Investasi Strategis Timor Leste, Xanana Gusmao (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto bertemu Menteri Perencanaan Investasi Strategis Timor Leste Xanana Gusmao. Pertemuan yang berlangsung tertutup itu membahas soal hubungan bilateral antarkedua negara.

"Malam ini memang saya bertemu dengan Pak Xanana, sahabat lama saya. Dan pertemuan tidak hanya sekarang ini, sebelumnya sudah sering bertemu," ujar Wiranto di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016) malam.

Wiranto mengatakan, selain bernostalgia dengan kawan lama, pertemuan juga dilakukan untuk membahas sejumlah hal strategis antara Indonesia dengan Timor Leste. "Salah satunya itu (soal perbatasan),"‎ ucap dia.

Mantan Panglima ABRI ini menegaskan, upaya penyelesaian persoalan perbatasan dengan Timor Leste terus menerus dilakukan. Dia berharap, dalam waktu cepat persoalan tersebut segera selesai.

"Ini kan tidak bisa langsung selesai, ya bertahap. Tapi dengan Indonesia sudah ada satu pemahaman mendalam untuk menyelesaikannya dalam waktu singkat‎," jelas Wiranto.

Hal senada juga disampaikan Xanana Gusmao. Mantan Perdana Menteri Timor Leste itu mengungkapkan bahwa, ‎Indonesia merespons baik penyelesaian soal perbatasan wilayah ini.

"Bagi kami, kami hanya tahu bahwa dari Indonesia dengan sebuah penyelesaian yang support," kata Xanana.

Lebih jauh dia mengungkapkan, kunjungannya ke Indonesia sekaligus untuk reuni dengan beberapa kawan lama. Dalam pertemuan ini juga dihadiri mantan Menteri Kehakiman era Presiden Soeharto, Muladi.

"Tadi historis sekali, karena tadi ketemu Pak Muladi. Waktu saya itu Pak Muladi Menteri Kehakiman, teman lama semua," tutur Xanana.

Wiranto menambahkan, Muladi dan Xanana memiliki kedekatan yang cukup. Apalagi, politisi senior itu memiliki peran penting dalam meredam situasi panas saat Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia.

"Dulu beliaulah yang menjembatani saya dengan Pak Xanana untuk bincang-bincang soal bagaimana jajak pendapat, bisa damai dan sebagainya,"‎ Wiranto menandaskan.

Dua Kawasan Sengketa

‎Setidaknya masih ada dua kawasan yang bersengketa antara Indonesia dengan Timor Leste. Sengketa pertama adalah dua titik batas darat antara Indonesia dengan Timor Leste atau daerah sengketa Unresolved Segment, Noelbesi-Citrana dan Segment Bijael Sunan-Oben yang berbatasan dengan Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.

Selain itu, juga terdapat sengketa lahan di kawasan Naktuka, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang antara masyarakat Indonesia dengan Timor Leste.

Kawasan Naktuka di wilayah Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, NTT itu sudah digarap oleh warga dari Oecusse untuk berkebun.

Setelah Timor Leste merdeka, warga asal Oecusse tidak hanya berkebun, tetapi juga membangun permukiman sehingga membuat warga Amfoang resah dan tidak mau menerima aksi penyusupan untuk menguasai wilayah NKRI secara sistematis tersebut.

Sudah ada perjanjian sebelumnya antara Indonesia dengan Timor Leste untuk tidak ada aktivitas di kawasan tersebut sebelum ada penyelesaian sengketa itu. Namun, hingga saat ini, belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk benar-benar menghentikan sengketa yang ada.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya