Liputan6.com, Jakarta - Perombakan Kabinet Kerja jilid II mengundang kontroversi. Hal ini terkait dipilihnya Wiranto jadi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.
Banyak pihak mengira, terpilihnya Wiranto akan merusak hubungan Indonesia dengan Timor Leste. Pasalnya, Wiranto diduga melakukan tindak kejahatan di Timor Leste saat negara tersebut masih jadi bagian RI.
Merespons tudingan ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arrmanatha Nasir angkat bicara. Dia menyebut, tak ada indikasi terpilihnya Wiranto akan mengganggu hubungan RI-Timor Leste.
Advertisement
"Perubahan kabinet akan berdampak pada hubungan Timor Leste dan Indonesia, kami berpandangan hubungan Indonesia Timor Leste akan semakin menguat," ucap pria yang kerap disapa Tata ini, di Kemlu, Kamis (28/7/2016).
Tata menegaskan, pernyataannya tersebut didasari alasan kuat. Pasalnya, banyak potensi kerjasama yang masih bisa dikembangkan kedua negara.
Bukan cuma itu, kedua negara juga mengganggap satu sama lain sebagai mitra penting. Bahkan, hubungan tersebut menguntungkan satu sama lain.
"Indonesia dan Timor Leste memiliki hubungan yang sangat baik kita melihat dari hubungan ekonomi saja perdagangan mencapai USD 217 juta," sebutnya.
"Di sini menujukan kedekatan hubungan kita, kita juga selalu menujukan bahwa dalam konteks ASEAN kita selalu terus dukung keanggotaan Timor Leste," pungkas Tata.