Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR Almuzzammil Yusuf berharap publik dapat mengawasi kinerja tim seleksi calon Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang telah ditunjuk oleh Presiden Jokowi.
Sebab menurutnya, penilaian publik sangat dibutuhkan oleh DPR dalam pengambilan keputusan nantinya. Calon komisioner lembaga penyelenggara pemilu itu, kata Almuzzammil, harus memiliki kredibilitas baik secara personal maupun di mata publik.
Baca Juga
"Sehingga publik tahu kualitas seleksi mereka. Kalau mereka memilih calon-calon yang terbaik untuk diloloskan ke DPR, maka seleksi di DPR tidak akan mempengaruhi kualitas anggota KPU dan Bawaslu yang akan datang," kata Almuzzammil di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selasa (6/9/2016).
Advertisement
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berujar, lewat penilaian publik tersebut nantinya akan terlihat apakah tim seleksi mampu memilih calon Anggota KPU yang baik atau justru tak patut untuk diloloskan oleh Komisi II DPR nantinya.
Sebab, lanjut dia, bisa saja tim seleksi meloloskan anggota yang justru bisa diajak 'kompromi' oleh fraksi tertentu demi mencari keuntungan di Pemilu mendatang.
"Jika seleksi pertama tersebut kualitasnya diragukan, maka seleksi di DPR akan lebih berat lagi, karena fraksi-fraksi bisa memilih calon yang punya hubungan dekat dengan masing-masing fraksi," Almuzzammil menandaskan.
Berdasarkan Keppres, tim seleksi itu bertugas membantu Jokowi menetapkan calon anggota KPU periode 2017-2022 dan calon anggota Bawaslu periode 2017-2022 yang akan diajukan ke DPR.
Pansel KPU dan Bawaslu terdiri dari sebelas anggota yang merangkap Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris.
Berikut nama ke 11 anggota Tim Seleksi calon Komisioner KPU dan Bawaslu periode 2017-2022:
Ketua merangkap Anggota: Saldi Isra
Wakil Ketua merangkap Anggota: Ramlan Surbakti
Sekretaris merangkap Anggota: Soedarmo
Anggota:
1. Widodo Ekatjahjana
2. Valina Singka Subekti
3. Hamdi Muluk
4. Nicolaus Teguh Budi Harjanto
5. Erwan Agus Purwanto
6. Harjono
7. Beti Alisjahbana
8. Komarudin Hidayat