Liputan6.com, Bekasi - Ra terkejut. Remaja 14 tahun ini tidak menyangka pencarian ibunya yang hilang sejak Senin, 31 Oktober 2016 berakhir tragis. Sang ibu ditemukan tewas terkubur di tanah samping rumahnya. Sang ibu terbungkus seprai dengan luka mengenaskan di kepala dan lehernya. Diduga dia menjadi korban pembunuhan.
Selasa kemarin Ra kebingungan mencari ibunya. Tidak pernah terjadi ibunya menghilang begitu saja tanpa pesan. Dia pun berkeliling di sekitar rumahnya. Namun, dia tidak kunjung menemukan sang ibu, Najah (48).
Baca Juga
Sampai akhirnya dia menemukan gundukan tanah menyerupai kuburan. Gundukan itu lebar sekitar 1 meter dan berada di samping kandang ayam. Tanpa pikir panjang dia menggali gundukan tanah itu. Saat tanah baru digali sekitar 50 sentimeter, Raka menemukan sepasang kaki. Makin dalam digali dia menemukan jasad terbungkus seprai.
Advertisement
Yang membuat dia terkejut adalah jasad itu tidak lain adalah Najah, ibu kandungnya. Mendadak sontak Ra berteriak yang membuat warga sekitar berkerumun. Najah adalah seorang buruh di pabrik donat tidak jauh dari tempat dia tinggal.
Polisi yang mendapatkan laporan tersebut langsung menyelidiki temuan jasad Najah. Ada dugaan dia dibunuh. Tidak butuh waktu lama polisi langsung mencurigai suami korban, Perhat Ari Wibowo (50).
Perhat yang merupakan pengemudi ojek online ini diringkus saat dia selesai menarik sewa.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Awal Chairuddin mengatakan Najah tewas karena dihantam martil oleh Perhat. Sebelumnya, korban dan tersangka terlibat cekcok. Saat itu Ra tengah berada di rumah karena libur sekolah.
"Korban dibunuh suaminya sendiri dilatarbelakangi cekcok mulut yang diketahui tetangganya," Awal mengungkapkan di lokasi kejadian, Selasa 1 November 2016 malam.
Perhat lalu menguburkan jasad istrinya di samping rumah, persis di samping kandang ayam, agar bau menyengat dari jasad istrinya tidak tercium warga. "Diperkirakan jenazah korban sudah 30 jam," kata Awal.
Kerap Cekcok
Budi Wiwalono, tetangga korban mengatakan, pasangan suami-istri tersebut sering terdengar cekcok mulut. Pangkal masalahnya adalah perkara ekonomi.
"Waktu hari Senin kemarin, saya telepon, HP-nya juga sudah tidak aktif. Ia sering curhat kalau suaminya udah sepi order. Korban orangnya baik kok. Dia juga guru ngaji juga di sini," ucap Budi.
Jasad korban saat ini berada di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, guna kepentingan penyidikan. Polisi mengamankan barang bukti berupa pakaian korban, martil, dan cangkul.