Liputan6.com, Jakarta - Taruna tingkat 1 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Amirulloh Aditya Putra atau Amir harus meregang nyawa usai dianiaya keempat seniornya. Meski demikian, Amir justru selalu mengenalkan kepada orang lain bahwa seniornya di sekolah adalah teman belajar dan bermain yang menyenangkan.
Pernyataan di atas diungkapkan kekasih Amir, Amira yang mendatangi rumah duka tadi siang. Menurut Amira, kekasihnya Amir saat itu pernah mengenalkan salah satu pelaku sebagai senior yang baik.
Baca Juga
"Amir tuh justru pernah ngenalin seniornya, Akbar, ini loh orangnya baik banget. Sebulan yang lalu seingat saya dikenalin," kata Amira di Warakas, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).
Advertisement
Amira mengaku tidak menyangka bahwa salah satu seniornya yang pernah dikenalkan Amir justru menjadi satu dari kelima tersangka penganiayaan yang menewaskan Amir.
"Siapa yang nyangka, Amir bilangnya dia baik, enak orangnya," tambah dia.
Sementara itu, berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan RS Polri Kramatjati dan diterima penyidik Polres Metro Jakarta Utara, korban Amirullah tewas lantaran menderita pendarahan di beberapa organ vitalnya.
"Ada bercak serapan darah/pendarahan di paru-paru, jantung, dan kelenjar liur di usus," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Awal Chairuddin di kantornya.
Ia melanjutkan, selain Amir, ada empat taruna STIP lainnya yang dianiaya secara bergantian. Keempat teman seangkatan Amir tersebut juga masih menjalani perawatan akibat pemukulan yang dilakukan oleh senior mereka.
"Keempat rekannya dalam keadaan luka, memar-memar di tubuh," ujar Awal.