Demokrat Tanggapi Sindiran Antasari Azhar ke SBY

Menurut dia, sebaiknya Antasari Azhar menempuh jalur hukum, bukan malah meminta ke SBY membongkar kasusnya.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 25 Jan 2017, 13:27 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 13:27 WIB
Top 3: Antasari Azhar Menanti Grasi Jokowi
Tepat pukul 10.10 WIB pagi tadi, Antasari melangkahkan kaki keluar Lapas Tangerang dengan disambut keluarga beserta cucunya.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menanggapi pernyataan Antasari Azhar, yang meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membongkar kasusnya daripada curhat di twitter.

Menurut dia, sebaiknya mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menempuh jalur hukum, bukan malah meminta ke SBY membongkar kasus dirinya tersebut.

"Persoalannya ada di dalam Pak Antasari Azhar. Ini tadinya ada masalah hukum, ya tentunya jalur-jalur hukum yang menyelesaikan. Tentunya kita serahkan kepada aparat penegak hukum," kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1/2017).

"Semuanya sudah dijalankan, semua juga sudah ada. Namun apabila Pak Antasari Azhar ada hal-hal yang dirasakan kurang, biarlah diselesaikan dengan aparat penegak hukum," dia menjelaskan.

Wakil Ketua DPR ini berujar, justru penegakan hukum di Indonesia yang harus diawasi, dengan adanya rasa ketidakpuasan yang dialami Antasari Azhar.

"Penegakan hukum itu yang harus kita awasi. Siapa yang harus kita awasi, media juga mengawasi, DPR juga mengawasi. Marilah kita semua mengawasi penegakan hukum itu," ujar Agus.

Sebelumnya, mantan Ketua KPK Antasari Azhar meminta Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantunya mengungkap kasus yang dulu pernah menjeratnya. Hal itu lebih baik, ujarnya, ketimbang menghabiskan waktu menyampaikan kegundahan via media sosial.

"Saya justru minta bantuan SBY. Kalau beliau ingin cuit-cuitan, bantu ungkap kasus saya. SBY bongkar kasus saya. Siapa pelaku sesungguhnya," kata Antasari usai menghadiri HUT ke-70 Megawati Soekarnoputri di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2017.

SBY melalui akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono pada 20 Januari lalu menuliskan soal merajalelanya kabar bohong atau hoax.

"Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*," tweet SBY.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya