Bareskrim Evaluasi Model Ruang Tahanan BNN Cawang

Eko menyatakan sudah memerintahkan jajarannya untuk menambah kuat tembok di tahanan dengan mengecor dengan adukan beton.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 30 Jan 2017, 18:55 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2017, 18:55 WIB
3 Tahanan Berbahaya Kabur dari Penjara Berkeamanan Ketat di AS
3 Tahanan Berbahaya Kabur dari Penjara Berkeamanan Ketat di AS. Ilustrasi (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Narkoba Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi model ruang tahanan di Cawang, Jakarta Timur, usai kejadian kaburnya tujuh tahanan.

Eko menyatakan sudah memerintahkan jajarannya untuk menambah kuat tembok di tahanan dengan mengecor dengan adukan beton.

"Dari awal tahanan lepas, kita rapatkan, dan saya perintahkan untuk logistik, manggil tukang las dan mengukur dan melakukan pengecoran. Besok dikasih cor beton, langsung merapat ke tembok, tindaklanjut kami mengantisipasi," kata Eko, Jakarta, Senin (30/1/2017).

Kemudian untuk antisipasi kedua, Eko menuturkan, setiap tahanan yang masih dalam pengembangan atau penyidikan akan dititipkan di lapas.

Enam dari tujuh tahanan yang kabur dari Rutan Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim, Cawang, Jakarta Timur, berhasil ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat dan Jakarta. Namun, satu tahanan atas nama Anthony alias Ridwan alias Antoni Medan (33) yang merupakan otak perencana pelarian ketujuh tahanan tersebut masih melarikan diri.

Satu dari enam tahanan yang kabur tewas atas nama Amirudin alias Amir di tangan petugas lantaran melawan dan mencoba meloloskan diri saat ditangkap.

Ketujuh tahanan tersebut adalah, tersangka kasus sabu Azizul alias Izul (30), Ridwan Ramdan alias Mame (22), Cai Chang alias Antoni (49) WNA asal RRC, tersangka ganja Anthony alias Ridwan (33), Amiruddin alias Amir (27), Ricky Felani alias Ruslan (30), dan Sukma Jaya alias Jaya (34).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya